Suar.ID – Ada sebuah pertanyaan unik dari seorang pembaca Kompas.com yang berakun Purbawp. Pertanyaan di bawah ini mungkin akan membuat Anda tertawa kemudian berpikir keras:
"Kenapa orang makan pete, pipisnya bau pete, keringatnya bau pete?"
Pertanyaan ini kemudian Kompas.com layangkan kepada seorang ahli dari RS Pondok Indah - Pondok Indah, yaitu dr Dias Septalia Ismaniar, Sp. PD. Berikut adalah jawabannya:
Halo Purba, Pertanyaan ini memang cukup menggelitik, ya!
Baca Juga : Tasya Kamila Umumkan Kabar Kehamilannya, Warganet Turut Bahagia
Sebetulnya, sampai saat ini memang belum banyak penelitian yang mendetail tentang petai.
Namun, beberapa penelitian yang ada menjelaskan bahwa petai mengandung komponen seperti hidrogen sulfida, ethanol, 1,2,4-trithiolane, dan asetaldehid.
Komponen 1,2,4-trithiolane inilah yang dikatakan memberikan bau khas pada petai.
Teori lain mengungkapkan, begitu petai masuk ke tubuh untuk dicerna, komponen-komponen dalam petai akan diubah oleh suatu enzim dan menghasilkan methyl mercaptan sebagai produk sisa metabolisme yang dibuang, baik melalui urin oleh ginjal, melalui keringat, maupun melalui gas perut.
Baca Juga : Perempuan atau Lelaki Tua yang Anda Lihat Pertama Kali? Ini Akan Mengungkap Kepribadian Anda
Oleh karenanya, bau khas petai mulai bisa dirasakan dan tercium dari 30 menit hingga dua hari setelah mengkonsumsinya, baik pada urin, keringat, maupun bau gas ketika bersendawa, ataupun buang angin.
Makanan lain dengan bau kuat memiliki komponen khas-nya sendiri, misalnya jengkol yang mengandung asam jengkolat, asparagus yang mengandung thioester, serta amonia yang memberikan aroma khasnya masing-masing.