Baca Juga : Software Israel Disebut Membantu Mata-mata Arab Saudi Membunuh Jamal Khashoggi
Sebenarnya, sosialias seperti yang dimaksudkan Xi Jinping?
Xi Jinping mengatakan dalam pidatonya tahun lalu, modernisasi sosialis akan berarti China adalah pemimpin global dalam inovasi, aturan hukum, dan budaya China akan memiliki daya tarik yang lebih besar di seluruh dunia.
Orang akan menjalani kehidupan yang nyaman, setiap orang akan memiliki akses ke layanan publik, dan kesenjangan pendapatan—terutama antara daerah perkotaan dan pedesaan—akan berkurang secara signifikan. Lingkungan pun turut mengalami perbaikan.
Partai Komunis China mendukung bisnis swasta dan wirausaha sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Namun, dalam praktiknya, kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin semakin besar.
Xi Jinping mengatakan, China harus mengurangi kesenjangan tersebut. Salah satu caranya diterjemahkan ke dalam kebijakan perpajakan, yakni dengan memangkas pajak bagi wajib pajak berpendapatan rendah sambil meningkatkan pungutan atas aset seperti properti bagi orang kaya.
Orang-orang kaya diawasi oleh negara
Pemerintah Xi Jinping meningkatkan pengawasan terhadap bagaimana orang kaya mendapatkan uang mereka.
Pemerintah China menyelidiki berbagai kasus yang melibatkan para taipan.
Wu Xiaohui, pendiri Anbang Insurance Group dan Xiao Jianhua, pemilik Tomorrow Holding, diperintahkan untuk melepaskan hampir seluruh aset keuangan yang mereka miliki.
Baca Juga : Wanita dari 6 Zodiak Ini Punya Bakat Alami dan Penuh Pesona untuk Menarik Perhatian Pria