Follow Us

Presiden Iran Hassan Rouhani: Israel Itu Tumor Kanker Bikinan Barat

Moh. Habib Asyhad - Sabtu, 24 November 2018 | 20:44
Presiden Iran Hassan Rouhani
Tangkapan layar New York Post

Presiden Iran Hassan Rouhani

Suar.ID - Presiden Iran Hassan Rouhani, pada Sabtu (24/11), menyebut Israel sebagai “tumor kanker” yang didirikan oleh negara Barat untuk memajukan kepentingan mereka di Timur Tengah.

Kita tahu, para pemimpin Iran sering mengutuk Israel dan memprediksi kehancurannya.

Rouhani sendiri, yang relatif moderat, jarang menggunakan retorika semacam itu.

Pernyataan nyinyir itu Rouhani sampaikan dalam Islamic Unity Conference yang berlangsung hari ini.

“Salah satu hasil yang tidak menyenangkan dari Perang Dunia II adalah pembentukan tumor kanker di wilayah ini,” ujarnya, seperti dilansir dari New York Post.

Baca Juga : Ibu di Afganistan Menjual Anak Perempuannya Seharga Rp44 Juta untuk Menghidupi Sisa Keluarganya

Dia juga melanjutkan dengan menyebut Israel sebagai “rezim palsu” yang dibentuk oleh negara-negara Barat.

Iran sendiri mendukung kelompok militan Hizbullah dan Hamas yang dijanjikan untuk penghancuran Israel.

Iran memang tidak pernah mengancam akan menyerang Israel, tapi, berjanji akan membalas jika diserang.

Lebih dari itu, Iran menyebut Israel sebagai ancaman eksistensial.

Rouhani juga menyebut Amerika tengah memupuk hubungan dekat dengan negara-negara di Timur Tengah untuk melindungi Israel.

Yang dimaksud olehnya tentu saja Arab Saudi dan sekutunya.

Meski begitu, pihaknya akan tetap membela Arab Saudi dalam urusan terorisme dan kekuatan super.

“Kami menganggap Anda (Arab Saudi) sebagai saudara lelaki kami,” katanya.

“Kami menganggap orang-orang Mekah dan Madinah sebagai saudara lelaki kami,” ia menegaskan.

Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Minggu 25 November 2018, Leo Bertemu Orang Menarik, Capricorn Percintaan Dalam Kondisi Buruk

Sebelumnya, Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran hampir tiga tahun lalu.

Keduanya juga mendukung pihak-pihak yang berseberangan baik dalam Perang Suriah maupun Perang Yaman.

JIKA TERJADI PERANG IRAN VS ISRAEL, SIAPA YANG LEBIH UNGGUL?

Secara teritorial, Iran memiliki wilayah lebih luas dan penduduk lebih banyak dibanding Israel.

Iran memiliki penduduk mencapai 82 juta jiwa dengan 532 ribu personel tentara aktif dan 400 ribu kekuatan cadangan.

Jumlah ini menjadikan Iran sebagai negara dengan personel tentara terbesar di kawasan tersebut.

Tapi jumlah penduduk tidak selalu berbanding lurus dengan kemampuan militer sebuah negara.

Menurut Global Firepower, Israel memiliki sekitar 170 ribu personel militer aktif dan 445 ribu personel cadangan.

Dan di Israel ada wajib militer sejak umur 18 tahun sehingga kesiapsiagaan masyarakatnya akan perang amat tinggi.

Teknologi militer

Penguasan teknologi militer amat penting bagi sebuah negara jika ingin berdikari dalam pertahanan.

Di lini ini boleh dikatakan Israel lebih unggul daripada Iran.

Beragam senjata kelas satu dihasilkan oleh Israel, contohnya MBT Merkava dibanding MBT Zulfiqar yang rapuh milik Iran.

Untuk budget pertahanan keduanya tak jauh berbeda.

Menurut Institut Riset Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), pada 2017, Israel menggelontorkan dana 16,5 miliar dolar AS untuk militernya, sedangkan Iran sebenar 14,5 miliar dolar AS.

Tapi perlu diingat bahwa Israel menganggarkan uang sebanyak itu di militer 'kecilnya' dapat mendongkrak produksi alutsistanya gila-gilaan dibanding Iran yang membagi budget untuk militer 'gemuk'-nya.

Contoh saja Israel memiliki tank sebanyak 2.760 unit berstandar NATO.

Di sisi lain Iran hanya memiliki 1.650 tank buatan Rusia campur dalam negeri yang belum tentu tahan dalam pertempuran.

Pertahanan dan Aset Udara

Israel merupakan negara dengan aset dan pertahanan udara paling kompleks di dunia.

Karena semua doktrin peperangan selalu menyebutkan jika udara sudah dikuasai maka kemenangan hanya menunggu waktu saja.

AU Israel mempunyai 250 jet tempur.

Di antaranya terdiri dari 50 unit jet tempur generasi kelima F-35 Lightning II yang super canggih.

Belum lagi ditambah dengan F-16 Block 70/72 Viper dan F-15 Eagle.

Sedangkan Iran hanya memiliki 160 jet tempur.

Walaupun didalamnya ada F-14 Tomcat warisan Pangeran Shah Iran dulu, tapi tetap saja jet itu sudah tua dan dipastikan rontok jika melawan F-35 Israel.

Kualitas pilot Israel juga mumpuni karena saban hari selalu ada misi tempur bagi mereka di Gaza.

Sedangkan pilot Iran sekarang minim pengalaman tempur.

Kartu Truf!

Semua faktor diatas memang akan menjadi skenario bagaimana perang akan dijalankan.

Tapi kedua negara punya kartu truf mematikan yakni misil balistik nuklir.

Meski selalu merahasiakan persediaan senjata nuklirnya, Israel diyakini memiliki 75-400 hulu ledak nuklir.

Semua misil nuklir itu dapat ditembakkan dari kapal selam maupun pesawat tempur.

Iran juga tak mau kalah, mereka juga mengembangkan berbagai misil balistik antar benua yang bisa diisi hulu ledak nuklir yang mampu menghantam Israel sewaktu-waktu.

Source : New York Post, Grid.ID

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest