Follow Us

Ini Alasan Kita Dilarang Mengunjungi Pulau Sentinel Tempat Misionaris Amerika Dipanah hingga Tewas

Moh. Habib Asyhad - Jumat, 23 November 2018 | 22:00
Pulau Sentinel Utara di Kepulauan Andaman, India.
Google Maps

Pulau Sentinel Utara di Kepulauan Andaman, India.

John Allen Chau, misionaris Amerika yang mati dipanah Suku Sentinel di Kepulauan Andaman, India.
Instagram/John Allen Chau

John Allen Chau, misionaris Amerika yang mati dipanah Suku Sentinel di Kepulauan Andaman, India.

Orang-orang Sintenel dikenal karena resistensinya dan keengganannya untuk berkomunikasi dengan orang luar.

Hanya sedikit yang diketahui dari pulau itu, karena sebagian besar pulaunya terdiri atas hutan, hutan, dan hutan.

Dua orang nelayan yang terdampar di pulau itu sekitar 2006 lalu langsung diserang dan dibunuh.

Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Sabtu 24 November 2018, Cancer Ada Kerikil Kecil, Leo Dinaungi Keberuntungan

Saat helikopter Penjaga Pantai India terbang di atas mereka—baik dalam misi pengintaian atau mengantar logistik—orang Sentinel akan menyambutnya dengan panah atau batu.

Tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah orang Sentinel yang tinggal di pulau itu—diperkirakan sekitar 50 – 400 orang.

Mereka hidup dalam pengasingan selama lebih dari 60 ribu tahun, itu menurut para antropolog.

Meski begitu, menurut aktivis yang peduli suku terasing, Sentinel telah berada dalam fase yang membahayakan.

Survival International menyebut mereka sebagai salah satu kelompok manusia paling rentan di dunia karena belum punya kekebalan untuk melawan penyakit umum seperti flu.

Menurut kelompok itu, sebagian nelayan ilegal dan pencari harta karun kerap mendekati pulau tersebut, di mana itu sangat berisiko terhadap kesehatan orang-orang Sentinel.

Beberapa antropolog menyatakan, kekhawatiran tentang booming pariwisata di Kepualaun Andaman dan Nikobar, yang notabene berdekatan dengan orang-orang Sentinel, juga mempunyai dampak tidak langsung.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest