Dalam banyak kesempatan, Peri sering meminta Jenny menjaga Django—dan permintaan itu kemudian dia kabulkan secara permanen.
“Sangat sedih karena uang yang kami kumpulkan akhirnya kami gunakan untuk menguburnya,” ujar Jenny.
“Dia punya karakter, dia dekat dengan begitu banyak orang. Benar-benar hancur.”
Lloyd Ellington, seorang menteri di Gereja Tuhan Bernubuat di Wembley, sekarang asisten pendeta, juga datang dalam persidangan hari ini.
“Pertama kali saya ketemu Peri adalah ketika dia mengetuk pintu gereja mencari tempat untuk mengistirahatkan kakinya,” ujar Lloyd.
“Dia sangat gembira, seraya bilang, ‘Saya tidak ingin uang, hanya ingin mengistirahatkan kaki untuk sementara waktu’.”
Baca Juga : Beli Brankas Bekas Seharga Rp7Juta, Eh Isinya Ada Duit Rp105 Miliar
Waktu itu Peri tidak mengenakan sepatu karena satu dan lain hal. Yang jelas saat itu Peri benar-benar terpuruk.
Lloyd pun memberinya tempat berlindung untuk malam itu dan melindunginya setelah itu.
Lloyd bekerja keras berada di bawah akomodasi Hillington Council tapi tidak bisa karena Peri semula tinggal di Enfield.
Saat itu dewan hanya menampung orang-orang lokal.
Sebelum Peri meninggal, Lloyd sempat menghubungi putra-putranya di Yunani untuk melihat apakah mereka akan menemuinya saat tiba di rumah.