Berkedok Supranatural, Wowon CS Habisi 9 Korban Untuk Kuasai Hartanya

Sabtu, 21 Januari 2023 | 16:30
IST

Motif pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs diduga bermotif supranatural untuk menguasai harta korban.

Motif pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs diduga bermotif supranatural untuk menguasai harta korban.

Suar.ID -Sedikit demi sedikit motif pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon dan gerombolonnya mulai terkuak.

Hal ini disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

Dalam keterangannya, Fadil mengatakan, motif pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon, Cs., diduga bermotif supranatural untuk menguasai harta korban.

Kasus pembunuhan berantai ini terkuak berawal dari tewasnya satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat, diduga akibat keracunan.

Mereka adalah Ai Maemunah, Riswandi, dan Ridwan.

Setelah kematian itu, Wowon, suami Ai Maemunah, menghilang dan ditemukan di Cianjur, Jawa Barat.

Belakangan diketahui tiga orang itu diracun oleh Wowon sendiri.

Yang miris, mereka adalah bagian dari korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon dan gerombolannya yang total berjumlah 9 orang.

Sebagian besar korban masih punya hubungan dengan Wowon.

Dan yang paling mencengangkan, tiga dari sembilan orang itu ternyata pernah kawin dengan Wowon.

Wowon sendiri diketahui pernah menikah sebanyak enam kali.

Terkait pembunuhan berantai itu, polisi menduga motifnya berkedok supranatural untuk menguasai harta korban.

"Dulah atau Solihin menyebut dirinya punya kemampuan menggandakan kekayaan," kata Fadil Imran.

"Dia kemudian menyuruh Aki atau Wowon untuk mencari korban."

Wowon juga diinstruksikan untuk segera melapor kepada Dulah jika para korban mengadu tak kunjung kaya.

"Aku mencari target yang ingin sukses kemudian diambil uangnya," kata Fadil.

"Ketika kesuksesan tak kunjung diraih, tentunya mereka akan menagih."

Ketika para korban itu menagih, Aki akan langsung melaporkan ke Duloh.

"Duloh yang kemudian mengeksekusi para korban dengan mengajak korban ke rumahnya dan dikasih minuman beracun," tambahnya.

"Orang yang mengetahui motif itu dianggap berbahaya dan kemudian dihilangkan."

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya