Suar.ID - G30S PKI adalah pemberontakan gagal yang menyebabkan kehancuran partai komunis tersebut dan menimbulkan pembantaian massal bagi mereka yang diduga simpatisan PKI.Ada banyak teori mengenai sebab kegagalan pemberontakan tersebut, namun satu yang paling menarik adalah teori yang dikemukakan oleh Brigadir Jenderal TNI Mustafa Sjarief Soepardjo, anggota PKI yang ditangkap pada 12 Januari 1967.Soepardjo menulis analisis kegagalan kelompok PKI selama dalam pelariannya dari pembersihan PKI 1955-1966, namun Ia akhirnya ditangkap pada 1967. Pada saat penangkapannya, dokumen yang Ia tulis ini diamankan sebagai barang bukti tragedi G30S PKI.Setelah itu, dokumen yang menjadi sumber utama bukti peristiwa 30 September ini diabaikan selama bertahun-tahun padahal pengakuan Soepardjo ini sendiri pernah dikutip oleh Jenderal A. H. Nasution dalam otobiografinya, namun sang Jenderal tidak pernah berkomentar apapun mengenai hal tersebut.Penyebab Kegagalan Pemberontakan 30 September menurut Brigjen Soepardjo:1. Rencaya yang Kurang MatangDikutip dari Tempo, Soepardjo menuliskan bahwa salah satu penyebab kegagalan PKI adalah rencananya yang kurang matang.Walaupun disebut dengan pemberontakan, namun Soepardjo menuliskan bahwa rencana utama PKI pada 30 September hanyalah menculik para Jenderal.PKI terlihat terburu-buru melakukan pemberontakan dan tidak memiliki rencana lain setelah tragedi penculikan tersebut, selain itu mereka juga tidak dapat memanfaatkan dengan baik perlengkapan yang ada seperti radio sehingga pemberontakan tersebut mengalami kegagalan.2. Pemimpin yang SalahDalam laporannya, Soepardjo menuliskan bahwa Sjam adalah orang yang bertangung jawab sebagai pemimpin operasi pada malam tersebut.Di dalam dokumen tersebut, Soepardjo mengungkapkan bahwa sebagai orang sipil, Sjam tidak memiliki pengalaman yang mumpuni untuk memimpin pasukan dan membuat taktik militer.Sjam menggunakan posisinya menggertak biro khusus PKI untuk memberikan laporan sesuai kepentingannya sendiri.Selain itu, ia juga tidak menanggapi kritik dari perwira militer setempat.Sebagai petinggi dengan latar belakang rakyat sipil, Sjam menggangap operasi militer sama seperti pergerakan massa biasa yang terbuka sehingga terjadi berbagai kekurangan disaat pelaksanaannya.Meskipun Sjam Kamaruzaman adalah orang yang merencanakan pemberontakan 30 September namun Soepardjo merasa bahwa ada orang lain yang menjadi dalang sebenarnya dari pemberontakan G30S PKI ini.Melalui dokumen ini, dapat dilihat bagaimana kacau dan sembrononya PKI dalam membuat rencana yang mengakibatkan kehancurannya di tengah kejayaan yang telah dibangun sejak lama.
Baca Juga: G30S: Bagaimanakah Nasib Para Petinggi PKI setelah Tragedi 30 September?