Putri Candrawathi Tiduran Di Kasur, Brigadir J Duduk Di Lantai Kamar, Bripka Ricky Menunggu Di Luar Kamar, Beginilah Momen Di Kamar Rumah Magelang Usai Kuat Maruf Todongkan Pisau Ke Ajudan Ferdy Sambo

Kamis, 08 September 2022 | 12:25
Youtube

Kejadian di rumah Magelang disebut-sebut sebagai penyebab terjadinya penembakan Brigadir J oleh Ferdy Sambo. Bripka Ricky bercerita soal apa yang terjadi dengan Putri Candrawathi.

Kejadian di rumah Magelang disebut-sebut sebagai penyebab terjadinya penembakan Brigadir J oleh Ferdy Sambo. Bripka Ricky bercerita soal apa yang terjadi dengan Putri Candrawathi.

Suar.ID -Ada momen ketika Bripka Ricky Rizal menunggu Brigadir J dan Putri Candrawathi yang ada di dalam kamar selama 15 menit.

Itu adalah momen setelah Putri Candrawathi ditemukan tergeletak di kamar mandi di rumah Magelang, Jawa Tengah, yang menyebabkan Kuat Maruf marah hingga menodongkan pisau ke Brigadir J.

Momen itu diceritakan oleh kuasa hukum Bripka Ricky Rizal, Erman Umar, kepada wartawan, beberapa hari yang lalu.

Hari itu, 7 Juli 2022, Bripka Ricky mendapatkan tugas mengantarkan makanan untuk anak Ferdy Sambo di SMA Taruna Nusantara Magelang.

Bripka Ricky tidak sendirian, dia ditemani Bharada E.

Baca Juga: Sosok Ini Ternyata Berani Tolak Perintah Ferdy Sambo Habisi Nyawa Brigadir J, Bharada E Yang Akhirnya Jadi Ban Serep, Tetap Saja Jadi Tersangka Karena Ini

Saat berada di alun-alun, keduanya mendapat telepon dari Putri Candrawathi yang menyuruh keduanya pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah keduanya tak melihat siapa pun di lantai 1 rumah tersebut.

Bripka Ricky dan Bharada E langsung naik ke lantai 2, di sana dia sudah melihat Susi, asisten rumah tangga Putri Candrawathi, duduk sambil menangis.

Sementara Kuat Maruf dalam kondisi panik dan tubuhnya tegang.

Ricky pun bertanya kepada Kuat, apa yang telah terjadi.

Kuat Maruf bilang, dia melihat Yosua di tangga dan langsung lari ketika dia menegurnya.

Sopir pribadi Putri Candrawathi itu kemudian memerintah Susi untuk mengecek kondisi bosnya.

Istimewa

Kejadian di rumah Magelang disebut-sebut sebagai penyebab terjadinya penembakan Brigadir J oleh Ferdy Sambo. Bripka Ricky bercerita soal apa yang terjadi dengan Putri Candrawathi.

Keduanya mengaku mendapati tuannya itu sudah tergeletak di kamar mandi di lantai 2 rumah tersebut.

Saat itulah muncul Brigadir J yang sudah dalam keadaan menangis.

Dia hendak menjelaskan sesuatu kepada Kuat Maruf tapi sang sopir sudah kadung menodongkan pisau kepadanya.

Ricky, setelah diminta Kuat Maruf, akhirnya melihat kondisi Putri Candrawathi yang sudah terbaring di tempat tidur di kamar lantai 2.

Ketika ditanya apa yang terjadi, Putri Candrawathi malah bertanya di mana Brigadir J alih-alih menjawab pertanyaan Bripka Ricky.

Baca Juga: Kejujuran Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo Bakal Diperiksa dengan Alat Pendeteksi Kebohongan, Begini Cara Kerja Lie Detector

Ricky pun turun ke bawah mencari Brigadir J.

Tapi sebelum itu, bersama Bharada E, dia mengamankan senjata berupa senjata panjang dan pendek.

Senjata-senjata itu diamankan di kamar anak Ferdy Sambo di lantai 2, khawatir dipakai Brigadir yang baru saja mendapat ancaman dari Kuat Maruf.

Ricky menemukan Brigadir J di depan rumah.

Sebelum memerintahkan bertemu Putri Candrawathi, Ricky sempat bertanya ke Brigadir J, apa yang sebenarnya terjadi.

Brigadir J malah menjawab kebingungannya kenapa Kuat Maruf tiba-tiba marah kepadanya.

Ricky terus membujuk Brigadir J bertemu Putri Candrawathi karena dia yang meminta langsung.

""Sampai di kamar 2, Yosua duduk di bawah lantai dan Putri tiduran di kasur," kata Erman.

"Bripka Ricky menunggu di luar kamar. Pembicaraan antara Yosua dan Putri tidak terdengar oleh Bripka Ricky."

Menurut Erman, pertemuan Brigadir J dan Putri Candrawathi itu berlangsung sekitar 15 menit.

Ricky sempat bertanya lagi apa yang sebenarnya terjadi, tapi Brigadir J tetap bergeming.

Youtube

Kejadian di rumah Magelang disebut-sebut sebagai penyebab terjadinya penembakan Brigadir J oleh Ferdy Sambo. Bripka Ricky bercerita soal apa yang terjadi dengan Putri Candrawathi.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya