Tak Hanya Dirudapaksa, Putri Candrawathi Sebut Brigadir J Sempat Ancam Habisi Nyawa Istri Ferdy Sambo, Komnas Perempuan: Perlu Dicek

Senin, 05 September 2022 | 07:09
tribunnews

Penampilan Putri Candrawathi saat diperiksa Bareskrim jadi sorotan karena berbeda jauh dari penampilan saat pertama kali muncul.

Suar.ID - Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani mengungkapkan, Putri Candrawathi ingin mengakhiri hidupnya terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dialaminya.

Andy mengatakan, alasan Putri Candrawathi tersebut karena adanya perasaan tertekan serta menyalahkan diri sendiri soal dugaan pelecehan seksual yang dialaminya.

Tak hanya itu, Ketua Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi mengatakan Brigadir J mengancam akan membunuh Putri Candrawathi jika menceritakan kekerasan seksual yaitu rudapaksa yang telah dilakukan olehnya.

Tidak hanya Putri, Siti mengatakan ancaman pembunuhan dari Brigadir J ini juga ditujukan kepada anak-anak serta Ferdy Sambo.

“Ya diancam, kalau semisal menceritakan kekerasan seksual yang dilakukan (oleh Brigadir J) maka ia akan membunuh ibu (Putri Candrawathi), anak-anak, dan Sambo,” katanya dikutip dari Live Update Kompas.com bertajuk Kronologi Versi Putri Candrawathi soal Dugaan Pelecehan yang Dilakukan Brigadir J, Minggu (4/9/2022).

Namun, Siti meminta agar keterangan dari Putri Candrawathi ini perlu diselidiki lebih lanjut oleh kepolisian.

“Tapi tentu hal ini kan perlu dikonfirmasi dan dicek lagi ya. Tapi yang disampaikan kepada kami, itu (ancaman pembunuhan oleh Brigadir J),” imbuhnya.

Twitter

Suding menyebut Putri Candrawathi mengadu pada Irjen Ferdy Sambo telah dilecehkan sehingga murka dan membunuh Brigadir J.

Pada kesempatan yang sama, Siti juga mengungkapkan keterangan dari Putri Candrawathi terkait adanya kekerasan seksual berupa rudapaksa oleh Brigadir J.

Ia menceritakan kekerasan seksual kepada Putri Candrawathi dilakukan Brigadir J pada sore hari saat berada di rumah di Magelang pada 7 Juli 2022 lalu.

Lantas, katanya, akibat rudapaksa yang dialami, Putri Candrawathi pun disebut menghubungi Ferdy Sambo.

Hanya saja terkait detail apa yang disampaikan Putri Candrawathi, Siti mengatakan tidak terlalu detail.

Dia mengatakan Putri Candrawathi hanya menyebut apa yang dilakukan oleh Brigadir J adalah tindakan kurang ajar.

“Tapi tidak detail, hanya menyampaikan bahwa ada perilaku tanda kutip ya kurang ajar dari (Brigadir) J tapi detailnya nanti diceritakan di Jakarta,” kata Siti.

Selanjutnya, setelah peristiwa rudapaksa itu, asisten rumah tangga (ART) Putri Candrawathi, Susi menemukan Putri Candrawathi berada di depan pintu kamar mandi di rumah di Magelang.

Kemudian, Kuat Maruf pun mengantar Putri Candrawathi untuk kembali ke kamar pribadinya.

“Di dalam rumah (di Magelang), selain almarhum (Brigadir) J, Kuat, S (Susi), dan Putri,” tuturnya.

Lantas, Putri Candrawathi pun menghubungi Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dan Bripka Ricky Rizal alias RR untuk bersiap-siap kembali ke Magelang.

“Dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta, Ibu P memang tidak tahu yang mengatur perjalanan karena memang ia kemudian tidak mau ada satu mobil dengan J.”

“Ia memang ketika telepon meminta izin kepada Sambo karena memang takut,” jelas Siti.

Sesampainya di Jakarta, Siti menjelaskan bahwa Putri menceritakan rudapaksa yang dialami di Magelang kepada sang suami.

“Dan Sambo di berbagai media disampaikan sangat marah dan memanggil para ajudannya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Siti mengatakan seusai sampai di Jakarta, Putri Candrawathi tidak pernah keluar dari rumahnya.

Baca Juga: Masih Misterius, Peran Susi Asisten Putri Candrawathi Dalam Kasus Penembakan Brigadir J Akhirnya Tercium Juga, Disebut-sebut Sebagai Sosok Yang Telepon Ferdy Sambo, Ternyata Sosok Ini Yang Suruh

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Baca Lainnya