Suar.ID - Malam minggu biasanya waktunya muda-mudi atau keluarga untuk pergi mengunjungi tempat wisata. Sebelum pergi, jangan lupa untuk membaca bacaan doa naik kendaraan berikut ini.
Bacaan doa naik kendaraan dibaca ketika hendak menaiki kendaraan saat hendak bepergian mengunjungi suatu tempat.
Saat berkendara, dianjurkan untuk membaca bacaan doa naik kendaraan agar senantiasa diberikan keselamatan oleh Allah SWT.
Sehingga sepanjang perjalanan diberi perlindungan dari marabahaya dan bisa selamat sampai tujuan tanpa kurang satu apa pun.
Melansir dari islam.nu.or.id, inilah bacaan lengkap doa naik kendaraan yang dianjurkan untuk dibaca saat hendak bepergian.
Bacaan doa ini dibaca ketika naik kendaraan darat seperti motor, mobil, becak, sepeda, dan lain-lain.
Orang yang berkendara dianjurkan untuk membaca sejumlah doa berikut:
1. Bismillah.
2. Kemudian membaca doa berikut:
الحَمْدُ للهِ/سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Alhamdulillāhilladzī/subhānalladzī sakhkhara lanā hādzā wa mā kunnā lahū muqrinīna, wa innā ilā rabbinā lamunqalibūna.
Artinya, “Segala puji bagi Allah/maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami. Padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sungguh, kami akan kembali kepada Tuhan kami.”
3. Alhamdulillāh (3 kali).
4. Allāhu akbar (3 kali).
5. Kemudian membaca doa berikut:
سُبْحَانَكَ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى فَاغْفِرْ لِى فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
Subhānaka innī zhalamtu nafsī faghfirlī fa innahū lā yaghfiruz dzunūba illā anta.
Artinya, “Maha suci Engkau, sungguh aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sungguh, tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau.”
Tetapi pada umumnya, doa naik kendaraan yang dibaca adalah doa yang tertera pada nomor 2. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah bacaan doanya.
Doa Naik Kendaraan
الحَمْدُ للهِ/سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Alhamdulillāhilladzī/subhānalladzī sakhkhara lanā hādzā wa mā kunnā lahū muqrinīna, wa innā ilā rabbinā lamunqalibūna.
Artinya, “Segala puji bagi Allah/maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami. Padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sungguh, kami akan kembali kepada Tuhan kami.”