Suar.ID - Abdul Haris Nasution (AH Nasution) merupakan seorang pahlawan nasional Indonesia yang lolos dari serangan Gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI.Abdul Haris Nasution merupakan anak kedua dari pasangan H Abdul Halim Nasution dan Zahara Lubis.AH Nasution teryata menjadi target utama dalam operasi penculikan karena merupakan Menteri Pertahanan dan Keamanan yang merangkap sebagai Wakil Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI) pada 1948.
Ketika Agresi Militer Belanda II terjadi pada 19 Desember 1948, Nasution-lah yang mempelopori pembentukan Pemerintahan Militer Indonesia dari gerilyanya.
Pada 1950, ia juga dipercaya menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan langsung melakukan reorganisasi dalam struktur internal AD.
Lalu bagaimana bisa Nasutio lolos dari upaya penculikan G30S?
Pada tanggal 30 September 1965 hingga 1 Oktober 1965, diketahui ada enam jenderal Angkatan Darat serta satu ajudan diculik dan dibunuh oleh G30S/PKI.Para jenderal yang diculik dan dibunuh adalah Jenderal Ahmad Yani, Letjen Suprapto, Mayjen S Parman, Mayjen MT Haryono, Mayjen D I Pandjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, dan Pierre Tendean.
AH Nasution menjadi satu-satunya jenderal yang selamat dari peristiwa berdarah itu.
Nasution lolos dari maut karena peran istrinya, Johanna Suniarti dan juga ajudannya, Pierre Tendean.
Eksekutor Gerakan 30 September dikenali Johanna sebagai pasukan Cakrabirawa berdasarkan seragam yang dipakai.
Pasukan Cakrabirawa adalah pasukan khusus pengamanan presiden yang disebut-sebut terlibat G30S/PKI.Ketika Cakrabirawa sampai di rumah Nasution di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Johanna menahan pintu kamarnya yang saat itu didatangi oleh Cakrabirawa dan menyuruh Nasution untuk pergi menyelamatkan diri.
Meski Cakrabirawa menyerang dengan tembakan, Johanna bertahan dengan menutup pintu dan menahannya, agar suaminya punya waktu untuk menyelamatkan diri.
Hingga akhirnya Nasution berhasil lolos dengan melompati tembok rumahnya.Bukan hanya karena istrinya saja, ada sosok lain yang berperan dalam selamatnya Nasution dari penculikan.
Sosok itu adalah sang ajudan yang bernama Pierre Tendean.
Dalam peristiwa itu, Pierre Tendean mengaku sebagai AH Nasution kepada kelompok G30S.
Akibatnya, Pierre gugur dan di bawa ke Lubang Buaya bersama dengan para jenderal lainnya. Baca Juga: Seolah Nggak Takut Malah Sempat-sempatnya Pamer Kemewahan, Putri Candrawathi Kepergok Tenteng Tas Mewah Saat Rekontruksi Penembakan Brigadir J, Sosok Ini Minta Tak Berekspektasi Terlalu Tinggi Pada Polisi