Suar.ID - Pada Selasa (30/8/2022), Putri Candrawathibersama tersangka lainnya termasuk Ferdy Sambojalani rekontruksi pembunuhan Brigadir J.
Pada rekontruksi ini terlihat beberapa momen kemesraan antara Putri Candrawathidan Ferdy Sambo.
Salah satunya kala Putri Candrawathimemakaikan masker untuk sang suami.
Kendati terlihat mesra, pakarmikro ekspresi ini pun coba analisa momen tersebut, benarkah ada ketakutan?
Pakar mikro ekspresi yang menganalisa momen mesra ini yaitu Monica Kumalasari.
Hal ini diungkapkannya dalam video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews pada Rabu (31/8/2022).
Dalam video ini, Monica Kumalasari ini membaca gerak dan ekspresi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi seusai rekontruksi di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Ia menilai kalau tak ada spontanitas dalam peran keduanya.
"Kalau ini misalnya kita anggap merupakan salah satu dari 78 adegan yang harus di rekonstruksi ulang, ini saya melihat bahwa ini tidak cukup spontan dilakukan dan inisiasinya berasal dari pak Sambo bukan dari ibu Putri,"kata Monica Kumalasari.
Tak hanya itu, ia jugamenanyakan apakah Putri Candrawathi ini merasa memiliki kesalahan atau rasa takut.
"Ada apa dengan hal ini, apakah ibu Putri merasa memiliki kesalahan?
"atau beliau mungkin merasa takut, atau juga mungkin merasa grogi bingung harusnya seperti apa, ini tergantung kepada konteks yang saat itu merupakan signifikan event,"ucapnya.
Menurutnya, seharunya dalam tema mengidentifikasi kejujuran ini yang harus diperhatikan yaitu eposodik memori atau memori yang biasa dilakukan Putri Candrawathi pulang.
Lalu dilanjutkan dengan sbeuah adegan pelukan dan sebagainya.
"Nah, jadi kalau ini bukan merupakan spontanitas ketika keduanya bertemu,
"wah ada apa ya dengan emosi-emosi yang saat itu dipertunjukkan,"bebernya.
Monica juga menambahkan setelah Putri memeluk suami, ia sempat melihat Ferdy Sambo memegang HP saat dalam adegan rekontruksi.
Sang pakar menilai meski adegan ini tak menampilkan suara, namun nampak tak ada spontanitas.
Baik dari Ferdy Sambo ataupun dengan Putri.
"Adegan ini tidak spontan, apakah ini merupakan suatu kemesraan?
"nah itu menjadi suatu tanda tanya karena sesuatu yang jujur, sesuatu yang kredibel, salah satu syaratnya adalah adanya spontanitas,"lanjutnya.
Kala Putri lakukan rekontruksi ulang di tempat dimana ia pernah jadi sesuatu yang syaratnya dengan muatan emosi, maka saat duduk di kursi, Monica mengatakan seharusnya emosi istri Ferdy Sambo ini keluar.
"Apabila ini adalah mengenai pelecehan seksual ya emosinya pun harusnya keluar, tetapi ada yang ditahan oleh beliau ya kalau dari mikronya gak bisa dibaca karena beliau nunduk,"terangMonica.
"Sehingga akhirnya inisiasi itu dilakukan oleh pak Ferdy Sambo bukan oleh beliau langsung,"sambungnya.
Tak hanya itu, Monica pun tanggapi adegan saat Putri memakai masker pada Ferdy Sambo kala keluar rumah dinasnya dengan keadaan tangan diborgol.
Ia mengatakan kalau pada adegan di kursi sebelumnya, dirinya dapati makro gestur.
Makro gestur ini yaitu low power poses (memberikan isyarata kalau dirinya merasa lelah) dan syaraf.
Hal iniberbeda dengan adegan kala Putri ini memakaikan masker pada suaminya.
"Di sini saya menemukan ada ekspresi takut dan itu wajar sekali ya,
"karena tidak diinisiasi bahwa Ferdy Sambo itu baik-baik saja dengan gesturnya kepada beliau, di sini melihat beliau menggandeng, memakaikan masker,"jelasnya.
Dalam hal ini, kala Ferdy Sambo dan Putri akan berpisah, Monica pun lihat tak adanya tanda ucapan perisahan diantara keduanya.
"Perlu dilihat lagi ekspresi atau emosi itu punya tujuan untuk supaya orang di sekitarnya itu bisa menampilkan respon yang tepat atau berempati,"kata pakar mikro ekspresi.