Terungkap Siapa Biang Keroknya! Inilah Alasan Sosok Ini Nekat Bikin Ferdy Sambo Panas hingga jadi Dalang Pembunuhan Brigadir J: Orang Sipil tapi Ingin Berkuasa

Rabu, 24 Agustus 2022 | 10:44
Kolase: Tribunnews/Facebook

Brigadir J ternyata adalah korban fitnah dan propaganda dari sopir sekaligus asisten rumah tangga Irjen Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi

Suar.ID - Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J hingga kini masih menuai sorotan.

Meskipun Irjen Ferdy Sambo yang diduga menjadi otak pembunuhan Brigadir J sudah ditetapkan jadi tersangka, ternyata ada fakta lain di balik itu semua.

Brigadir J ternyata adalah korban fitnah dan propaganda dari sopir sekaligus asisten rumah tangga Irjen Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.

Brigadir J difitnah oleh Kuwat Maruf telah melakukan perbuatan tak terpuji terhadap Putri Candrawathi.

Kuwat mengadukan informasi fitnah yang dirancangnya tersebut ke Irjen Ferdy Sambo hingga membuat sang Jenderal murka dan akhirnya menjadi otak pembunuhan ajudannya sendiri.

Fitnah dan propaganda Kuwat Maruf disinyalir menjadi penyebab utama pembunuhan Brigadir J.

Alasan Kuwat memfitnah Brigadir J, karena Kuwat ingin menjadi orang kepercayaan nomor satu di keluarga Ferdy Sambo.

Hal itu diungkap oleh mantan kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara dikutip dari tayangan video di kanal YouTube TV One, Selasa (23/8/2022) malam.

"Si Kuwat ini orang sipil tapi ingin berkuasa diantara polisi ajudan Ferdy Sambo lainnya. Kuwat ini selalu berantem dengan Brigadir Yosua, karena Kuwat ingin dianggap oleh Sambo sebagai orang yang pertama, karena dia orang lama. Sehingga dia bikin cerita fitnah tentang Yosua ini," kata Deolipa.

Tangkap layar YouTube/KompasTV
Tangkap layar YouTube/KompasTV

Kuwat Maruf, sopir sekaligus asisten rumah tangga Irjen Ferdy Sambo

Berdasar keterangan Bharada E, kata Deolipa, sebagai psikolog ia menganalisa bahwa Kuwat Maruf sengaja membuat fitnah dan propaganda agar Brigadir J dihabisi oleh Irjen Ferdy Sambo.

"Motifnya karena fitnah. Fitnah Kuwat yang disampaikan kepada Ferdy Sambo, bikin cemburu dan marah. Karena Sambo psikopat, kepalanya udah nggak bisa berpikir dalam kondisi normal. Jadi pernyataan Kuwat jadi penyebab pembunuhan Yosua," kata Deolipa.

Menurut Deolipa, Kuwat Maruf sebagai orang lama yang mengikut Irjen Ferdy Sambo terobsesi menjadi orang nomor satu di mata Ferdy Sambo, dibanding ajudan lainnya yang polisi.

"Karena Kuwat gak mau kalah, makanya dia bikin propaganda, fitnah dan karang cerita yang bikin Sambo marah," kata Kuwat.

Fitnah yang dirancang Kuwat terutama saat mereka berada di Magelang.

Kuwat mengarang cerita Brigadir J telah melakukan perbuatan tak terpuji pada istri Sambo, Putri Candrawathi.

Padahal hubungan Putri Candrawathi dan Brigadir J sudah seperti ibu dan anak. Hal itu pula kata Deolipa yang membuat Kuwat tidak senang.

"Meski sipil, Kuwat mau jadi orang kepercayaan nomor satu dibanding ajudan lain yang polisi," ujar Deolipa.

Upaya Kuwat itu berhasil membuat Ferdy Sambo marah hingga beberapa kali terdengar bertengkar dengan Putri Candrawathi.

Hingga akhirnya Ferdy Sambo mengotaki pembunuhan terhadap Brigadir J, sepulang dari Magelang.

Sebelumnya Deolipa Yumara memastikan bahwa Brigadir J bukanlah LGBT atau biseksual seperti dugaan sejumlah pihak.

Menurut Deolipa yang biseksual adalah Irjen Ferdy Sambo dan bukan Brigadir J atau Bharada E.

Hal itu kata Deolipa diketahuinya saat masih menjadi kuasa hukum tersangka Bharada E dalam kasus pembunuhan Brigadir J yang diotaki Irjen Ferdy Sambo.

"LGBT, semua ini gak ada yang LGBT kecuali psikopat. LGBT, L nya hilang, G nya hilang, T nya hilang, tinggal B. B itulah Sambo. B inikan biseksual. Biseksual ini adalah bisa sama wanita, lelaki juga iya. Bisa punya selingkuhan wanita, bisa juga laki-laki," kata Deolipa kepada Karni Ilyas di akun YouTube Karni Ilyas Club, yang tayang, Kamis (18/8/2022).

Kolase Tribunnews/Irwan Rismawan dan youtube kompastv
Kolase Tribunnews/Irwan Rismawan dan youtube kompastv

Ada pelaku lain yang menembak Brigadir J selain dirinya, Bharada E pun kini akui ini terang-terangan pada penyidik, benarkah Ferdy Sambo?

Menurut Deolipa, informasi adanya potensi LGBT dalam kasus ini, justru dipastikan oleh penyidik yang memberitahunya.

"Ketika penyidik bilang ada potensi LGBT artinya intelijen sudah jadi. Bahwasanya pernyataan penyidik langsung saya pegang. Awalnya saya punya kemungkinan para pelaku adalah LGBT itu semua. Ternyata tidak semua. Ketika penyidik bilang LGBT, hmm mampus deh dunia ini," ujarnya blak-blakan.

Karenanya kata Deolipa ia menanyakan ke kliennya Bharada E apakah ada kemungkinan Yosua atau Brigadir J adalah LGBT atau Gay.

"Bharada E kan selalu tidur sama Yosua satu kamar, saya tanya apakah mungkin seorang Yosua adalah Gay jawabannya tidak, karena dia kalau sama pacarnya mesra banget," kata Deolipa.

"Kalau Transgender atau Lesbian pasti gak mungkin. Apakah mungkin Biseksual? Jawabannya tidak karena setiap hari Bharada E satu kamar dengan Yosua, dan kemudian ada pacarnya karena yang dicintai adalah wanitanya ini. Berarti Yosua bukan seorang yang biseksual tapi heteroseksual, juga Bharada E ada pacarnya. Persoalannya ada di Kuwat. Kuwat ini orang dari Brebes, yang ikut Sambo lama, sejak Kapolres," papar Deolipa.

Ia menduga Kuwat dan Brigadir J ada satu kejadian yang membuat mereka bertengkar.

"Namanya orang sering jalan kan ada senengnya ada enggak. Mungkin dia senggolan masalah emosional. Masalah apa, tapi bukan persoalan cinta," katanya.

Deolipa menduga persoalan kerja yang dianggap tak beres.

"Atau Kuwat ini mungkin menaruh dendam. Kuwat ini juga bukan orang yang bisa curang, bukan," ujar Deolipa.

Baca Juga: Disebut Butuh Perlindungan Khusus Gegara Kelakuan Bapaknya, Ferdy Sambo Ungkap Pesan dari Tahan untuk Anak-anaknya

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Baca Lainnya