Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Terjadi setelah Jepang Menyerah Tanpa Syarat kepada Sekutu

Selasa, 16 Agustus 2022 | 22:07
Tribunnews.com

Soekarno-Mohammad Hatta sempat diculik sekelompok pemuda jelang proklamasi kemerdekaan.

Suar.com - Saat itu tanggal 13 Agustus 1945, sebelum Indonesia merdeka.

Bom atom dengan nama 'inti iblis (Demon Core)' sudah siap, menunggu untuk dilepaskan ke Jepang yang masih terguncang dalam kekacauan dari serangan mematikan bom atom.

Seminggu sebelumnya, bom atom bernama 'Anak Kecil (Little Boy)' meledakkan kota Hiroshima, diikuti dengan cepat oleh bom atom bernama 'Pria Gemuk (Fat Man)' di Nagasaki.

sciencealert.com

Insiden bom atom.

Bom yang dijatukan Amerika itu dilakukan sebagai balasan bagi Jepang, yang sebelumnya telah menghancurkan banyak armada Pasifik AS yang berbasis di Pearl Harbor pada 7 Desember 1941.

Jatuhnya kedua bom atom tersebut lantas membuat Jepang tidak lagi berdaya.

Hal ini disebabkan oleh Hiroshima dan Nagasaki merupakan dua kota penting di Jepang.

Tidak hanya semangat dan martabatnya yang Jatuh, Jepang menyadari kekalahan telah di depan mata.

Melihat kondisi saat itu, Kaisar Jepang memutuskan untuk menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945.

Jika Jepang menyerang dan melawan Amerika sendiri sudah siapkan bom 3 yang bisa membuat Jepang hancur total.

sciencealert.com

Bom Atom Inti Iblis

Setelah Jepang menyerah bom atom ketiga yang mereka kerjakan (bola seberat 6,2 kilogram dari plutonium dan galium halus) tidak diperlukan lagi untuk perang.

Jepang berusaha untuk menutupi berita kekalahannya terhadap Sekutu dari negara-negara lain, khususnya negeri jajahannya, Indonesia.

Namun, sayangnya informasi ini berhasil terdengar oleh salah satu tokoh golongan muda, yaitu Sutan Sjahrir.

Begitu mengetahui bahwa Jepang telah kalah dalam Perang Dunia II, Sutan Sjahrir segera mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Awalnya, Soekarno dan Hatta tidak langsung memenuhi permintaan para golongan muda.

Alasan kedua tokoh tersebut menolak mempercepat proklamasi kemerdekaan adalah karena mereka masih menunggu hasil keputusan sidang PPKI.

Guna menjauhkan Soekarno dan Hatta dari pengaruh Jepang, keduanya pun diasingkan ke Rengasdengklok.

Sewaktu di sana, Soekarno dan Hatta terus dibujuk agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia selambat-lambatnya tanggal 17 Agustus 1945.

Pada akhirnya, Soekarno bersedia dan proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada 17 Agustus 1945.

Baca Juga: Bertahun-tahun Bungkam, Ayu Ting Ting Akhirnya Buka Suara Soal Rencana Menikah Bareng Ivan Gunawan: Kita Sama-sama Saling Sayang

Editor : Adrie Saputra

Baca Lainnya