Suar.ID - Inilah sosok Sobari, tersangka mutilasi di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.
Sobari yang memiliki nama lengkap Imam Sobari diduga memutilasi Kholidatunn'imah warga Desa Cibunar, RT 01/RW 02, kelurahan Cibunar, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.
Sobari memutilasi Kholidatunn'imah dan membuang potongan-potongan tubuhnya di semak-semak, sekitar jembatan Jalan Nakula, dekat Toko Bangunan Al Aqsho di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Kurang dari 24 jam setelah penemuan potongan tubuh Kholidatunn'imah, Sobari ditangkap di daerah Tegal pada Senin (25/7/2022) dini hari.
Berikut fakta-fakta mengenai Sobari:
1. Eks pacar korban
Aswirto, ayah korban mengaku tak mengira pelakunya adalah Imam Sobari.
Sobari sebenarnya masih tinggal di desa yang sama dengan korban yaitu Desa Cibunar, RT 02/RW 02, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.
Dulunya pelaku dengan korban memang sempat menjalin kasih (pacaran) tepatnya saat korban masih sekolah.
"Kemungkinan pelaku ini menemui anak saya karena ingin mengajak bersama lagi. Tapikan posisi saat ini anak saya sudah punya suami (sudah menikah), dan suaminya ini kerja pelayaran di Taiwan," jelasnya.
2. Dipenjara 6 tahun
Aswirto mengatakan, saat korban masih SMA pelaku pernah melakukan tindakan yang tidak menyenangkan.
Hingga akhirnya Aswirto memutuskan untuk melaporkan Sobari ke pihak berwajib, dan sampai akhirnya mendapat hukuman penjara selama enam tahun.
Meski pernah melaporkan Sobari, diakui Aswirto selama ini keluarganya selalu berbuat baik kepada Imam Sobari.
Bahkan, ketika Sobari keluar dari penjara dan bertamu ke rumahnya, Aswirto pun masih menyambut baik.
Namun, kebaikan keluarga Aswirto itu dibalas dengan kekejaman Sobari yang memutilasi putrinya.
3. Diduga dendam
Aswirto menduga Sobari nekat memutilasi anaknya karena dendam.
Sobari dendam karena telah dilaporkan yang berujung dia dipenjara enam tahun.
Selain dendam, Sobari juga kecewa karena korban kini telah berkeluarga dan tidak mau kembali padanya.
Menurut cerita ayah korban saat dihubungi Tribunjateng.com via telepon, sang anak bekerja di salah satu PT di daerah Ungaran.
Dengan suara yang terdengar seperti menahan tangis, Aswirto mengatakan pelaku sampai tega melakukan perbuatan keji kepada anaknya diduga karena didasari perasaan dendam.
"Iya betul, korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di Ungaran itu anak saya. Pelaku ini masih tetangga kami. Ya kalau harapan saya sebagai orangtua, ingin pelaku dihukum seberat-beratnya. Sesuai apa yang telah diperbuat ke anak saya sampai kehilangan nyawa," ungkap Aswirto, pada Tribunjateng.com, Senin (25/7/2022).
Pihak keluarga pun sudah mengetahui pelaku sudah ditangkap oleh pihak kepolisian, dan saat ini diamankan di Polres Ungaran.
Saat ditanya apakah jenazah sang anak sudah dibawa ke Tegal untuk dimakamkan atau belum, Aswirto menuturkan jenazah sang anak masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.
"Kholidatun'imah (korban) anak saya yang pertama, dia punya adik satu. Ya kami sangat terpukul dengan adanya peristiwa ini, tidak menyangka pelaku akan setega itu, ya kami sangat berharap keadilan, pelaku bisa dihukum setimpal," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus mutilasi di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menemui titik terang.
Polisi telah menangkap pelaku dan menemukan sejumlah data terkait kasus tersebut.
Meskipun demikian, pihak kepolisian akan mengungkap kasus tersebut pada hari ini (26/7/2022).
"Alhamdulillah, kurang dari 24 jam, kasus ini bisa terungkap.
Kami sudah punya datanya, dan akan kami dalami kembali mengenai motif (pelaku) segala macam
Dan untuk secara lengkap, besok Kapolda Jawa Tengah akan melakukan rilis di Mapolres Semarang terkait ungkap kasus ini," ujar Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika ketika ditemui tribunjateng.com, Senin (25/7/2022).
Terkait dengan penemuan dugaan bukti lain, lanjut AKBP Yovan, pihaknya menemukan beberapa bagian tubuh korban yang tersebar di sejumlah titik.
Potongan itu akan diperiksa secara forensik untuk memastikan apakah seluruhnya merupakan tubuh dari korban mutilasi tersebut atau tidak.
"Tadi ada beberapa bagian, setelah dicari oleh penyelidik kami, ada beberapa potongan termasuk kepalanya juga sudah ditemukan.
Ini masih kami pastikan juga identik tidak dengan bagian tubuh yang kemarin kami kirim ke RS Bhayangkara," imbuh Kapolres.
Dari sejauh penelusuran tribunjateng.com, selain di Desa Kalongan yang pertama kali ditemukan potongan tangan korban, diketahui terdapat lokasi lain yang diduga merupakan tempat pembuangan potongan tubuh lain oleh pelaku.
Beberapa di antaranya yakni di sekitar Cimory On The Valley, Bergas.
Di sana ditemukan bagian kepala korban dan juga beberapa bagian tubuh lain di wilayah Desa Randugunting dan Desa Jatijajar.
Sementara beberapa bagian tubuh lain juga ditemukan di aliran sungai Wonoboyo, wilayah Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, dekat dengan RS Ken Saras Kabupaten Semarang.