Cuma Tahu Manisnya Aja, Ayah Brigadir J Ungkap Kedekatan sang Anak dengan Keluarga Ferdy Sambo: Tidak Ada Keluhan

Jumat, 22 Juli 2022 | 12:05
grafis/ruliyanto/tribunjambi.com

Ayah Brigadir J ungkap kedekatan putranya dengan keluarga Ferdy Sambo

Suar.ID - Ayah Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Samuel Hutabarat, membongkar kehidupan sang anak.

Samuel Hutabarat mengungkap kedekatan Brigadir J dengan keluarga Irjen Ferdy Sambo.

Brigadir J sendiri diketahui sudah 2,5 tahun bekerja dengan Irjen Ferdy Sambo.

Sepengetahuan keluarga, kata Samuel, hubungan Brigadir J dengan Keluarga Ferdy Sambo yakni hubungan antara bawahan dengan atasan.

Samuel menjelaskan, selama dua setengah tahun bekerja untuk keluarga Ferdy Sambo, hubungan antara Brigadir J dengan Ferdy Sambo, berjalan baik.

Bahkan, Brigadir J tidak pernah mengeluhkan pekerjaannya mendampingi Ferdy Sambo sekeluarga.

"Kalau tugas dia sama Pak Ferdy Sambo sudah kurang lebih dua setengah tahun."

"Saya rasa kedekatan dia dengan keluarga Ferdy Sambo ya kedekatan atasan dengan bawahan."

Tribun Jambi

Teka-teki lima tembakan Bharada E yang sebabkan 7 luka tembak di tubuh Brigadir J dijelaskan polisi, dikuatkan dokter forensik.

"Lagi pula anak kita ini mulai dari di Jambi pun, saat bertugas, tidak pernah ini menceritakan soal pahitnya di pekerjaan itu."

"Tidak mau dia membebani pikiran orang tua, selalu yang diceritakannya yang manis-manis dan enaknya."

"Dia berusaha agar orang tua tidak merasa beban pikiran, tidak ada keluhan (dari Brigadir J saat bertugas mendampingi keluarga Ferdy Sambo)," jelas Samuel, Kamis (21/7/2022) dikutip dari Kompas Tv.

Brigadir J, kata Samuel, selalu berkomunikasi dengan keluarga.

Bahkan saat mengantarkan Ferdy Sambo dengan istrinya ke Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Brigadir J juga memberi kabar kepada keluarga.

"Jadi memang waktu dia ke Magelang, kami tahu karena kami dikabari selaku orang tua."

"(Pada saat itu) kami sekeluarga berencana mau berangkat ke kampung untuk berziarah."

"Tapi anak kita almarhum ya bilang dia tidak bisa ikut lantaran mau berangkat ke Magelang."

"Kalau sudah pulang nanti dari Magelang, ya (Brigadi J rencananya) minta izin sama Ibu sambo sama Pak Sambo untuk dapat diberikan izin untuk menyusul ke Sumatera Utara (menemui keluarganya)," jelas Samuel.

Muncul Dugaan Brigadir J Tewas di Magelang

Kolase Tribunnews.com/ Tribunjambi.com/ wartakota
Kolase Tribunnews.com/ Tribunjambi.com/ wartakota

Bukti baru, kuku Brigadir J diduga dicabut saat dianiaya, kuasa hukum sebut pelaku psikopat, ini bocoran soal rekaman CCTV.

Menurut analisis keluarga, ada kemungkinan Brigadir J tidak tewas di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, melainkan di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Dugaan ini muncul karena di hari itu, Jumat (8/7/2022) pukul 10.00 WIB, keluarga masih bisa berkomunikasi dengan Brigadir J melalui sambungan telepon dan WhatsApp.

Namun, pada pukul 17.00 WIB, Brigadir J tidak bisa dihubungi keluarga.

Bahkan nomor keluarga, yakni ayah, ibu dan kakak, adiknya diblokir.

Hal itu disampaikan Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, Selasa (19/7/2022) dikutip dari Kompas Tv.

"Tindak pidana ini diduga terjadi pada tanggal 8 Juli 2022 sekira atau antara pukul 10.00 hari sampai dengan pukul 17.00 WIB."

"Locus Delicti (tempat kejadian perkaranya) adalah kemungkinan besar antara Magelang dan Jakarta itu alternatif pertama, alternatif kedua Locus Delicti-nya di rumah Propam Polri atau rumah dinas di Duren 3 kawasan Pancoran, Jakarta Selatan."

"Kenapa kita sebut Magelang-Jakarta karena 10.00 WIB, dia (Brigadir J) masih aktif berkomunikasi baik melalui telepon maupun melalui WhatsApp kepada orangtuanya khususnya melalui WhatsApp keluarga, tetapi setelah 10.00 WIB almarhum ini minta izin mau ngawal komandannya atau siapapun itu, yang dikawal harus balik ke Jakarta dengan asumsi perjalanan 7 jam."

"Dia minta izin untuk melakukan pengawalan balik ke Jakarta jadi perkiraan-perkiraan 7 jam."

"Tidak etis misalnya seorang ajudan mengawal pimpinan masih WhatsApp, jadi diminta 7 jam jangan diganggu dulu," jelas Kamaruddin dikutip dari Kompas Tv.

Setelah melewati 7 jam, kata Kamaruddin, keluarga mencoba berkomunikasi lagi dengan Brigadir J.

"Pukul 17.00 WIB, keluarganya mencoba menelepon (Brigadir J) tapi tidak bisa di WhatsApp, ternyata sudah terblokir."

"Dengan terblokirnya dan nomor-nomor mereka, baik kepada ayah, ibunya termasuk kakak, adiknya, mereka mulai gelisah."

"Kemudian berlanjut dengan pemblokiran dan peretasan semua handphone keluarga, ayah, ibunya, kakak dan adiknya, handphonenya tidak bisa dipakai kurang lebih satu minggu," jelas Kamaruddin.

Sehingga, keluarga menduga, Brigadir J dibunuh secara terencana di Magelang.

"Artinya ini ada dugaan pembunuhan terencana, sehingga bagaimana caranya handphone itu bisa dikuasai passwordnya. Berarti sebelum dibunuh ada dulu ini dugaan pemaksaan untuk membuka password handphone."

"Bahkan, ada empat nomor handphone daripada almarhum sampai hari ini belum diketemukan," tegas Kamaruddin.

Baca Juga: 'Ulah Psikopat!', Satu Persatu Bukti Bermunculan Usai Ada Dugaan Pembunuhan, Kuasa Hukum Ungkap Kuku Brigadir J Dicabut, Polri Janji Buka Rekaman CCTV!

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Baca Lainnya