Suar.ID - Duka yang begitu mendalam nampaknya masih begitu dirasakan oleh keluarga Brigadir J.
Untuk diketahui, Brigadir J ini adalah polisi yang tewas dalam baku tembak di rumah Kadiv Propam Ferdy Sambo.
Saking sedihnya ditinggal sang anak, ibu Brigadir J pun sampi 20 jam tak henti-henti menangis.
Bahkan, saat ziarah ke makam putranya yang berada di Sungai Bahar, ibu Brigadir J yang bernama Rosti Simanjutak ini tangisnya kembali pecah dan minta roh anaknya bangkit kembali agar semua bisa terungkap.
Dilansir TribunJambi.com, ibu Yosua atau brigadir J, Rosti Simanjuntak ini sudah meneteskan air matanya sejak pertama tiba di makam anaknya.
Tangisnya pun kian pilu kala selesai ziarah dan akan meninggalkan tempat tersebut.
"Kami tinggalkan kamu di sini ya nak.
"Rohmu akan naik dan bersama Tuhan," kata Rosti dengan suara berat.
Kata-kata ini pun sampai diulangi hingga beberapa kali.
"Bangkit rohmu anakku, biar terungkap semua ini," ucapnya mengarahkan wajah ke makam itu.
Anak laki-lakinya kemudian memeluk Rosti sambil menenangkan ibu yang sangat kehilangan ini.
Bagi keluarga, tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat in masih jadi sebuah misteri hingga kini.
Potret Brigadir J semasa hidup. Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat ditembak hingga tewas oleh Bharada E di rumah singgah sang jenderal Irjen Sambo di Jakarta, Jumat (8/7/2022).
Pasalnya, berbagai penjelasan dari kepolisian hingga kini dianggap tak masuk akal.
Menangis 20 Jam
Orangtua Yosua ini diketahui berprofesi sebagai seoang guru.
Mereka pun tinggal di rumah petak yang ada di lingkungan sekolah yang tepatnya berada diDesa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi.
Pada Rabu (14/7/2022), kala siang cuaca sedang mendung, Rosti nampak duduk di ruang tamu sambil bersandar di dinding.
Wajahnya pun terlihat pucat dengan mata yang sembab.
Beberapa keluarga nampak mengajak bicara untuk menghibur perempuan paruh baya yang baru saja kehilangan anak kesayangannya ini.
Persis di atasnya terpasang foto anaknya yang tewas akibat ditembak disertai sejumlah luka lainnya.
Diketahui, Yosua tewas di rumah Kadiv Propam Polri pada Jumat lalu dan dimakamkan di Sungai Bahar pad Senin (11/7/2022).
Peristiwa tewasnya seorang anggota polisi di rumah pejabat polisi ini pun baru diketahui pada hari pemakaman tersebut.
Di depan ruang tamu, suami Rosti yang bernama Samuel Hutabarat ini sedang duduk temui tamu-tamu yang menemaninya.
Ia pun khawatirkan kondisi istrinya yang masih terpukul atas meninggalnya sang anak.
“Masih menangis terus.
"Tadi pagi di makam anak saya juga nangis-nangis lagi,” katanya.
Nampaknya, sampai saat ini kepergian Brigpol Nofriansyah Yosua masih sisakan duka mendalam bagi keluarga, khususnya ibu korban, Rosti Simanjuntak.
Suasana pilu di rumah duka Brigadir J, keluarga alami beberapa kejanggalan
Samuel pun menceritakan kalau sejak dapat kabar meninggalnya Yosua ini Rosti tak henti-hentinya teteskan air mata.
Pertama kali dapat kabar duka, keluarga saat itu sedang berada di Padang Sidempuan, Sumatera Utara.
Dapat kabar duka ini, keluarga Yosua pun langsung pulang ke Jambi.
Sepanjang perjalanan ibu kandung almarhum Yosua ini terus menangis.
Tak kurang 20 jam sang ibu ini terus menangis tanpa henti.
"20 jam di jalan, itu menangis terus sampai ke Jambi.
"Di Jambi menangis terus, kalau gak ada teman bicara, teringat anaknya, menangis lagi," kata Samuel.
Ibu korban pun masih belum sepenuhnya terima putra kesayangannya ini meninggal.
Terlebih, sang putra ini meninggal gegara tembakan bertubi dengan 4 luka tembak di tubuh.