Suar.ID - Sebuah kisah pilu dialami oleh seorang bocah di India.
Bagaimana tidak, bocah ini cuma bisa pasrah hingga menangis saat dititipi jenazah adiknya yang sudah tak lagi bernyawa di pinggir jalan.
Sesekali, bocah ini pun coba usir lalat yang mengerubungi tubuh kaku adiknya yang hanya terbungkus handuk.
Dibalik potret mengenaskan ini, terdapat kisah pilu yang sungguh menyayat hati.
Dilansir Eva.vn pada Rabu (13/7/2022), kisah pilu ini diketahui terjadi di distrik Morena, Madhya Pradesh, India.
Sosok bocah yang menggendong jenazah adiknya diketahui masih berusia 8 tahun.
Sedangkan sang adik yang sudah tiada ini berumur 2 tahun.
Sang kakak sendiri bernama Gulshan.
Gulsham ini nampak duduk di pinggir jalan dengan penampilan yang sangat kotor.
Terlihat ia memakai kemeja garis-garis dan juga celana panjang berwarna biru.
Bocah bernama Gulshan ini pun cuma bisa duduk sambil memangku adiknya yang suda tiada.
Kondisi jenazah adik Gulshan sendiri pun tak kalah mengenaskan.
Pasalnya, jenazah adik Gulshan ini hanya dibalut handuk.
Gulshan pun terlihat sesekali usir lalat yang hinggapi tubuh kaku adiknya.
Di sisi lain, ayah Gulshan yang bernama Poojaram Jatav ini rupanya sedang berjuang.
Ini dikarenakan pada 9 Juli lalu, ia membawa anaknya yang berusia 2 tahun ini ke rumah sakt sambil ditemani Gulshan.
Sayangnya, kondisi adik Gulshan saat itu kian memburuk.
Akhirnya, adik Gulshan pun meninggal dunia usai jalani perawatan.
Ayah Gulshan pun minta pihak rumah sakit untuk bantu membawa jenazah adik Gulshan kembali ke kampung halamannya.
Kampung halaman Poojaram Jatav ini sendiri berada di Desa Badfra, Kota Ambah, Morena yang jaraknya sekitar 30 km.
Ia pun merencanakan akan mengadakam pemakaman di sana.
Namun, di luar dugaan, pihak rumah sakit malah menolak berikan bantuan gegara semua mobil mereka tengah sibuk.
Selain itu, karena miskin, Poojaram Jatav pun tak mampu bayar 1.500 rupee atau sekitar Rp 282 ribu untuk sewa ambulans.
Sudah buntu tak tahu harus bagaimana, Poojaram Jatav pun akhirnya bawa jenazah adik Gulshan ini keluar dari rumah sakit.
Selanjutnya, ia pun minta Gulshan untuk urusi jenazah adiknya.
Sementara itu ia pun berusaha cara mobil bantuan.
"Karena saya tidak punya uang untuk menyewa ambulans pribadi, saya mencoba mencari bantuan.
"Ketika saya mencari mobil bantuan, saya minta tolong anak sulung saya menjaga tubuh adiknya di pinggir jalan,"ungkap Poojaram Jatav.
Gulshan pun cuma bisa pasrah dan sabar tunggu ayahnya sambil jaga jenazah adiknya ini.
Usai setengah jam menungg ayahnya, Gulshan meski merasa ketakutan dan kesepian pun hanya bisa menangis.
Melihat pemandangan ini, banyak orang yang mendekat untuk bertanya lalu ikut sedih saat tahu nasib keluarga Gulshan ini.
Mereka pun langsung hubungi polisi setempat dan akhirnya pihak berwenang pun bantu Poojaram Jatav memanggil ambulans untuk bawa jenazah adiknya ini pulang.