Suar.ID - sebuah sekolah di Thornton, Lancashire memiliki peraturan aneh. Jika siswanya tidak membawa alat tulis maka akan dikeluarkan dari kelas.
Sekolah tersebut diketahui bernama Millfield High School.
Maka dari itu seluruh siswa-siswi di sana harus wajib membawa tiga alat tulis dasar berupa pena, pensil dan penggaris.
Peraturan aneh itu bahkan tertuang dalam teks dan dikirim ke para orang tua murid.
Teks menyatakan jika murid lupa membawa alat tulis maka mereka harus mendapat hukuman berupa penahanan dan bahkan dikeluarkan dari kelas untuk sementara.
Alat tulis
Mengutip dari Metro.co.uk pada Kamis (9/6/2022), sekolah ternyata memiliki alasan mengapa membuat peraturan aneh itu.
Pihak sekolah mengatakan aturan itu dibuat agar siswa lebih memiliki rasa tanggung jawab di dalam hidupnya.
Akan tetapi para orang tua protes dan tidak setuju karena menganggap peraturan itu bagai sebuah lelucon.
Beberapa orang tua juga menganggap kebijakan itu sangat berlebihan.
Salah seorang orang tua murid bernama Darren Worthington menceritakan pengalaman putrinya di sekolah itu
Darren mengatakan putrinya pernah dikeluarkan dari kelas karena memiliki penggaris yang rusak.
Bahkan pihak sekolah tak segan mengirim pesan ke orang tua karena menganggap alat tulis yang dibawa putrinya itu tidaklah layak.
"Selamat siang. Anak Anda telah bersekolah hari ini tanpa peralatan yang benar, " tulis pihak sekolah pada Darren.
Demi menerapkan kedisiplinan siswa, pihak sekolah diketahui juga rutin memberi surat pemberitahuan agar kepada siswa agar tidak lupa membawa alat tulisnya.
Isi suratnya biasanya berupa himbauan untuk para siswa agar berangkat sekolah dengan dua buah pena, pensil, dan penggaris yang dimasukkan dalam tempat pensil. Selain membawa alat tulis, sekolah juga menghimbau para siswa untuk memastikan memiliki jadwal pelajaran.
Lebih lanjut, diperaturan disebutkan apabila siswa lupa membawa perlengkapannya selama dua kali dalam seminggu, ia akan diberikan penahanan oleh kepala sekolah selama 90 menit.
Darren lantas emosi dan tak habis pikir atas peraturan yang menurutnya keterlaluan itu.
Sampai akhirnya ia meluapkan emosi serta membagikan kisahnya di media sosial.
"Tentunya ini semacam lelucon,” katanya.
"Tuhan melarang anak Anda kehilangan pena, mematahkan pensil atau mematahkan penggaris. Bagaimana ini membantu anak-anak untuk belajar?" tambahnya.