Suar.ID -Pasukan Rusia Mendadak Tinggalkan Kiev usai 30 Hari Habis-habisan Serang Ukraina, AS Prediksi Niat Asli Vladimir Putin.
Rusia secara drastis mengurangi aktivitas militer di dekat Kiev dan Chernigov.
Saat ini, pembicaraan Rusia dan Ukraina memasuki tahap praktis.
Keputusan strategis ini diumumkan Wakil Menteri Pertahanan, Alexander Fomin di Moskow, Selasa (29/3/2022).
Fomin sebelumnya menerima briefing perkembangan terbaru dari delegasi Rusia yang dikirim bernegosiasi di Istanbul, Turki.
“Keputusan telah dibuat untuk secara drastis, dalam beberapa kali, mengurangi aktivitas militer ke arah Kiev dan Chernigov,” kata Fomin, diberitakanRussia Today.
“Kami berharap, keputusan penting yang relevan akan diambil di Kiev dan kondisi untuk pekerjaan normal lebih lanjut akan tercipta,” lanjutnya.
Fomin meminta Ukraina untuk sepenuhnya mematuhi Konvensi Jenewa.
Salah satunya, termasuk yang berkaitan dengan perlakuan manusiawipada tawanan perang Rusia.
Dia menjelaskan, keputusan ini diambil karena fakta negosiasi persiapan kesepakatan netralitas dan status non-nuklir Ukraina.
Selain itu, tentang penyediaan jaminan keamanan ke Ukraina memasuki fase praktis.
Pengurangan aktivitas pasukan Rusia dekat Kiev dimaksudkan untuk meningkatkan rasa saling percaya.
Selain itu, untuk menciptakan kondisi yang diperlukan untuk negosiasi lebih lanjut.
Rincian lebih lanjut akan diumumkan Staf Umum Rusia sekembalinya delegasi Rusia dari Istanbul, tempat negosiasi berlangsung.
Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan operasi militer khusus ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Keputusan itu puncak dari kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina mematuhi perjanjian Minsk.
Rusia mengakui kedaulatan Republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayahitu di dalam negara Ukraina.
Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Sementara itu, Barat sejauh ini tampaknya tidak memahami strategi Rusia, diwartakan RIA Novosti.
Di AS, direktur komunikasi Gedung Putih, Kate Bedingfield mengatakan, tidak ada tanda-tanda Rusia menarik diri sepenuhnya di sekitar Kiev, hanya reorganisasi pasukan.
Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan, Rusia meningkatkan aktivitas militernya di wilayah Donbass.
Menurut RIA Novosti, sejak diluncurkannya operasi militer di Ukraina, Rusia selalu berusaha menyembunyikan tujuan sebenarnya.
Pakar militer Barat dikatakan sebagian melihat masalah ini mengatakan, tidak masuk akal bagi Rusia untuk meluncurkan operasi militer di Ukraina di banyak bidang, dengan ruang lingkup pertempuran yang terlalu luas.
Pentagon memperkirakan, Rusia telah membawa sekitar 190.000 tentara ke Ukraina.
Menurut RIA Novosti, beberapa pakar Amerika menganalisis strategi Staf Umum tentara Rusia.
"Rusia menyerang Ukraina ke berbagai arah,"
"Berpura-pura menargetkan banyak sasaran seperti Kiev, Chernihiv untuk meluncurkan asap, dan kemudian memberikan pukulan berat ke wilayah selatan dan wilayah Donbass," kata RIA Novosti.
Itulah sebabnya, Rusia menyatakan, fase pertama operasi militer "berhasil".
Berarti, ketika membuka rute darat yang menghubungkan semenanjung Krimea dengan wilayah Donbass.
Menurut RIA Novosti, Rusia masih akan mengawasi tentara Ukraina di sekitar Kiev.
Hal ini demi mencegah Ukraina mencoba mendukung dan merebut kembali wilayah di selatan.