Suar.ID - Kelangkaan minyak goreng di berbagai wilayah kini buat banyak pihak menjadi kesusahan.
Di tengah langkanya minyak goreng ini, malah ada saja oknum-oknum yang memanfaatkan momen ini untuk melakukan peniupuan.
Tak sedikit diantara mereka yang tega melakukan apapun demi bisa meraup keuntungan.
Seperti yang dilakukan oknum ini yang malah buat minyak goreng palsu dan jualnya kembali ke khalayak ramai.
Dilansir Kompas.com, Siti Mutoharoh dan Musmiah yang merupakan pengusaha kerupuk di Kudus, Jawa Tenagh ini pun malah jadi korbannya.
Tergiur harga murah, keduanya malah tertipu membeli minyak goreng palsu.
Minyak goreng palsu yang dibelinya ini mempunyai warnanya yang bening seperti air kaldu kuah soto.
Bahkan, kekentalan minyak goreng palsu ini pun malah cenderung seperti air.
Ketika ditawarkan, penjual ini pun bawa minyak goreng asli.
Ia menawarkan minyak goreng ini dengan harga Rp 16.500 per kilogram.
Harga ini pun diangga murah karena harga pasaran di Kudus ini bisa capai Rp 18.000 per kilogram.

:quality(100)/photo/2022/02/17/pengusaha-kerupuk-di-kudus-terti-20220217015928.jpg)
Pengusaha kerupuk di Kudus tertipu minyak goreng palsu.
Tak pikir panjang, korban pun langsung memesan.
Tiga kali pemesanan korban pun mandapatkan minyak goreng asli.
Namun pada kiriman keempat pada Sabtu (12/2/2022) sekitar pukul 14.00 WIB, korban ini mendapatkan minyak goreng palsu.
Korban pun tak menyangka 25 jeriken minyak gorang yang dibelinya ini berisi air kaldu.
Kedua korban pun baru tahu isi jeriken saat akan menggoreng kerupuk pada Minggu (13/2/2022).
"Saya beli 21 jeriken. Per jeriken isinya 17 kilo. Jadi, total harganya Rp 5.890.500.
"Saya baru membayar kepada penjualnya Rp 5.000.000," kata Siti Mutoharoh saat ditemui di kediamannya, Rabu (16/2/2022).
Usai tahu minyak goreng yang dibelinya ini palsu, sang penjual pun langsung tak bisa dihubungi.
Akibatnya, produsen kerupuk ini pun harus tanggung kerugian hingga jutaan rupiah.
Musmiah mengatakan kalau pria yang menawarkan minyak goreng ini datang dengan mengendarai mobil Avanza atau Carry.
"Pertama, kedua, dan ketiga saat kirim minyak goreng itu, ada tiga orang laki-laki.
"Tapi, terkahir, kirim minyak goreng, yang kirim hanya dua orang laki-laki," kata Musmiah.
Siti Mutoharoh, pelaku UMKM pembuatan krupuk di Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kudus, menunjukkan nota dan minyak goreng palsu yang dimasukkan dalam drum, Rabu (16/2/2022).
Ia juga mengatakan kalau di antara para pria pengantarkan minyak goreng palsu ini ada yang mengaku dari Semarang.
"Malah, terakhir, di antara mereka, berasal dari Bareng, Jekulo, Kudus.
"Malah, mereka pernah mengatakan, minyak goreng itu dari seorang pensiunan Polisi di Semarang," kata dia.
Atas temuan ini aparat kepolisian pun akan lakukan penyelidikan soal asal minyak goreng palsu ini.