'Kalau Presiden, Hukumnya Wajib Jemput', Sosok Ini Terang-terangan Sebut Puan Maharani Sindir Gubernur Ganjar Pranowo

Minggu, 13 Februari 2022 | 12:07
Kompas.com

Ganjar Pranowo dan Puan Maharani

Suar.ID - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo, akhirnya mengungkap siapa sosok gubernur yang sempat disindir oleh Puan Maharani.

Puan sempat jadi sorotan karena menyindir sosok Gubernur yang tidak menyambutnya saat melakukan rapat koordinasi tiga pilar PDI-P di Provinsi Sulut, di Luwansa Hotel, Manado, Rabu (9/2/2022) lalu.

Menurut FX Hadi Rudyatmo, sosok yang disindir secara terang-terangan oleh Puan Maharani tersebut adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Karena jika pernyataan Puan itu ditujukan untuk daerah pemilihan, maka gubernur yang dimaksud adalah Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Crazy Rich Indra Kenz Mulai Panik? 8 Orang yang Mengaku Menjadi Korban Ajukan Laporan ke Bareskrim Polri!

Seperti yang diketahui, Puan merupakan Ketua DPR RI dari Fraksi PDI-P Daerah Pemilihan (Dapil) V Jawa Tengah.

"Kalau daerahnya (pemilihan) Mbak Puan Dapil V, ya Gubernur Pak Ganjar, apa Khofifah ya tidak mungkinlah," kata Rudy dihubungi wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (10/2/2022) malam.

FX Hadi Rudyatmo yang juga merupakan mantan Wali Kota Solo tersebut kemudian mengungkap alasan Ganjar Pranowo tidak menyambut Puan Maharani saat melakukan kunjungan ke wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga: Ashanty Ajari Banyak Emak-emak MainK ripto? Ternyata Harga Token ASIX Anjlok Parah! Banyak Orang yang Sudah Beli Auto Menjerit

KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
KOMPAS.com/LABIB ZAMANI

Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo

Menurutnya, Ganjar Pranowo tidak dikabari akan datangnya Puan Maharani sehingga tidak menyambutnya saat datang ke daerah.FX Rudy menyebut bahwa penyambutan Puan Maharani sebagai anggota DPR memerlukan protokoler sendiri.

Hal itu pun harus melalui pemberitahuan terlebih dahulu.

"Kalau sambut menyambut protokoler ada."

"Kalau Mas Ganjar dikabari Mbak Puan mau ke sini, dan suruh nyambut, mesti Mas Ganjar nyambut," kata Rudy, Jumat (11/2/2022) dikutip Tribunjogja.com.

Rudy menuturkan, dirinya sebagai kader PDI-P juga pasti akan menjemput apabila dikabari dan diminta untuk menjemput."Saya pun tidak pernah jemput karena tidak pernah dikabari."

"Kalau diminta untuk jemput, ya jemput."

"Kapasitasnya sebagai apa? Ketua DPP."

"Kalau Ketua DPR RI ada protokolernya sendiri," jelas Rudy.

Baca Juga: Belum Sah Jadi Mertua, Thariq Halilintar Kepergok Sogok Dewi Zuhriati Pakai Barang Ini di Pertemuan Pertama, Reaksi Ibu Fuji Jadi Sorotan

FX Rudy kemudian membeberkan alasan ketidakhadiran Ganjar Pranowo saat Puan Maharani meresmikan Pasar Legi Solo.

Ia menyebutkan, Ganjar saat itu tengah menghadiri acara presentasi mitigasi bencana di Jakarta.

"Kalau kemarin Pak Ganjar itu ada presentasi mitigasi bencana, undangannya terlalu malam, sehingga Pak Ganjar terlanjur berangkat ke Jakarta."

"Sebab di sana sudah dijadwalkan untuk presentasi kebencanaan," tutur Rudy.

Tangkap layar: Youtube/Kompas TV
Tangkap layar: Youtube/Kompas TV

Ganjar Pranowo.

FX Rudy lantas berpesan agar masalah ketidakhadiran Ganjar Pranowo ini tidak dibesar-besarkan.

"Kalau Presiden, hukumnya wajib jemput. Tapi kalau Ketua DPR RI protokolernya tidak di situ."

"Paling pengurus partai yang jadi wali kota dan gubernur pasti jemput."

Baca Juga: Terpapar Covid-19, Yuni Shara Mengaku Alami Sejumlah Kerugian: Saya Harus Batal-batalin Kontrak

"Itu kalau dikabari, kalau tidak, dikabari yang dijemput siapa," beber Rudy.

Diberitakan sebelumnya Puan Maharani sempat melontarkan kritikan pada Gubernur yang enggan menyambutnya kala datang ke suatu daerah.

"Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya."

"Kenapa saya punya gubernur kok nggak bisa kaya begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," ujar Puan saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi tiga pilar PDI-P di Provinsi Sulut, Rabu (9/2/2022), di Luwansa Hotel, Manado.Ia bahkan menyebut bahwa sosok Gubernur tersebut malas-malasan hingga membuatnya heran.

Dalam hatinya, Puan bertanya-tanya kenapa bisa ada gubernur seperti itu.

Padahal, kata Puan, ia merupakan Ketua DPR ke-23 sejak 1945.

"Kenapa gitu loh, ini kan jadi pertanyaan."

"Kok bisa gitu, saya ini Ketua DPR ke-23 dari tahun 45 setelah ada menjabat DPR-DPR, itu saya Ketua DPR ke-23," kata Puan.

"Baru pertama kali dari PDI Perjuangan (Ketua DPR), walaupun PDI Perjuangan sudah pernah menang," tambahnya.

Editor : Adrie Saputra

Sumber : Kompas.com, Tribunjogja.com

Baca Lainnya