Suar.ID - Nama Ahok disebut Jokowi sebagai salah satu kandidat CEO ibu kota negara Nusantara.
Mengutip dari Kompas.com, Ahok saat ini sedang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Namun sebelum bekerja di PT Pertamina, Ahok sudah pernah masuk ke dunia bisnis hingga politik.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Ahok sempat bekerja di bidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik.
Ahok kemudian pulang ke kampungnya di Belitung Timur dan mendirikan perusahaan untuk membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995.
Sayang, pabriknya ditutup oleh pemerintah saat itu.
Setelah perusahaan tambangnya tutup, Ahok kemudian banting setir ke dunia politik karena bertekad hendak menjadi pejabat.
Di tahun 2004, Ahok bergabung dengan Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) yang saat itu dipimpin Dr Sjahrir.
PPIB yang mengantarkan Ahok terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009.
Tak berselang lama, Ahok didorong maju sebagai Bupati Belitung Timur dan terpilih untuk periode 2005-2010.
Ahok sempat maju sebagai calon gubernur pada Pilgub Bangka Belitung (Babel), tetapi sayangnya kalah.
Tak menyerah, Ahok lalu maju sebagai calon anggota legislatif pada Pileg dan terpilih sebagai Anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Partai Golkar.
Karena menonjol, Ahok tak meneruskan jabatannya di DPR dan diminta mendampingi Jokowi sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2021.
Ia bersedia mendampingi Jokowi dan maju lewat Partai Gerindra.Pasangan Jokowi-Ahok menang dan memimpin Jakarta lewat berbagai gebrakan.
Ahok lalu naik menjadi Gubernur DKI saat Jokowi maju dalam Pilpres 2014.
Gaya kepemimpinan Ahok yang lugas dan berani membuat namanya melambung.
Ia kemudian maju kembali pada Pilgub DKI sebagai cagub, berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat yang menjadi wakilnya sejak ia naik sebagai Gubernur DKI.
Namun, jelang Pilgub DKI 2017, Ahok tersandung kasus peniodaan agama berdasarkan pidatonya saat kunjungan kerja di Kepulauan Seribu.
Bahkan, akibat kasus Ahok ini, muncul gelombang unjuk rasa ramai di berbagai penjuru negeri.Akhirnya Ahok divonis bersalah dan dipenjara.
Ia pun mengundurkan diri, dan digantikan oleh Djarot di akhir masa jabatan Gubernur DKI.
Ahok-Djarot pun akhirnya dikalahkan oleh Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI.
Ia dipenjara selama hampir 1 tahun 9 bulan dan bebas pada 24 Januari 2019.
Tak berselang lama, Ahok pun memilih bergabung dengan PDI-P yang menjadi pendukung utamanya saat menjadi Gubernur DKI dan saat Pilgub 2017.
Hingga kemudian, Ahok ditunjuk sebagai Komisaris Pertamina pada November 2019.