Suar.ID - Mantan pekerja seks komersial (PSK) ini mencurahkan kisah hidupnya selama 12 tahun menjalani profesinya.
Meski kerap dipandang sebelah mata, wanita bernama Gwyneth Montenegro ini tidak malu dengan pekerjaan yang dilakukannya.
Bahkan buku yang ditulisnya berdasarkan pengalamannya sebagai PSK laris di pasaran.
Kisah hidup Gwyneth Montenegro bisa dibilang cukup tragis.
Di usianya yang masih sangat muda, yakni 21 tahun itu memutuskan untuk menjadi PSK.
Hal itu terjadi setelah dirinya menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan beramai-ramai.
Selama menjadi pelacur, Gwyneth mengaku sudah melayani lebih dari 10 ribu pria dari beragam latar belakang.
Setelah pensiun dari dunia itu, Gwyneth memutuskan untuk menulis buku yang dirilis pada akhir 2017 lalu.
Buku itu berisikan pengalaman hidup Gwyneth menjadi seorang pelacur.
Judulnya sangat menggugah: 10,000 Men and Counting.
Siapa sangka, buku ini begitu laris di pasaran. Uniknya, kebanyakan pembacanya adalah para perempuan.
Ternyata ada satu hal yang begitu mereka ingin tahu.
Apa itu?
Yup, apa yang sebenarnya yang diinginkan para pria ketika berhubungan intim sehingga mereka rela bayar mahal ke seorang PSK?
Menurutnya, kebanyakan pria ternyata tak terlalu mementingkan soal cara berhubungan seks yang aneh seperti dalam film dewasa.
Nyatanya, para pria sebetulnya hanya ingin para wanita, terutama istri mereka, bersikap 'membutuhkan'.
Ya, menurut Gwyneth, para pria sebetulnya ingin terlihat bahwa mereka dibutuhkan untuk berhubungan intim.
Itu artinya, pria umumnya selalu suka melihat wanita yang birahi, kemudian meminta mereka untuk berhubungan intim.
"Itu adalah fantasi yang paling mereka harapkan," ujar Gwyneth.
Dia mengatakan, cara dan teknik hubungan intim itu tak penting.
"Tapi para wanita harus memperlihatkan, bahwa mereka benar-benar ngebet ingin bercinta dengan suami atau pasangan mereka,"
"Bahkan, berpura-pura sajalah bila kamu (wanita) sebenarnya tak terlalu ingin," ujar Gwyneth.
Dengan pendekatan ini, Gwyneth mengaku bisa sukses di jalur prostitusi.
Itulah mengapa dia sangat 'laris', sehingga bisa sampai melayani lebih dari 10.000 klien.
"Mereka itu hanyalah para pria yang ingin senang, dan mereka ingin agar kamu merasa senang juga," kata Gwyneth.
Gwyneth juga mengungkap bahwa pria hanya ingin berhubungan intim dengan pelacur berusia lebih muda, adalah mitos belaka.
Menurut dia, banyak PSK yang usianya tak lagi muda, tapi toh tetap punya pelanggan setia.
Gwyneth pertama kali menjadi berita utama pada 2014 ketika mengungkapkan rahasia masa lalunya.
Dia memasuki industri prostitusi setelah masa-masa yang traumatis.
Gwyneth bercerita bagaimana dia dibius, lalu dibawa ke suatu tempat, diperkosa ramai-ramai, dan ditinggalkan layaknya sampah.
Dia sempat mendapatkan lisensi pilot komersial saat berusia 29 tahun dan bekerja sebagai pilot wisata.
Tapi Gwyneth kembali lagi jadi pelacur setelah didiagnosis menderita gagal ginjal yang membuatnya gagal mempertahankan lisensinya.
Setelah tak lagi menjadi pelacur, Gwyneth lebih banyak mencurahkan waktunya untuk mengurusi isu-isu pemberdayaan perempuan.
Dia ingin para perempuan bisa mencapai impian dan tujuannya meski banyak kesulitan yang dihadapi.