Suar.ID - Pelaku tabrak lari dua sejoli di Jln Raya Nagreg, Kabupaten Garut, Jawa Barat, akhirnya tertangkap.Kepolisian telah memastikan pelaku tabrak lari tersebut setelah mendalami video CCTV yang viral di media sosial.
"Sudah, sudah ditangkap. Nanti kita beritahu. Pasti akan kita umumkan ke media," kata Kapolresta Bandung, Kombes POl Hendra Kurniawan kepada media.Mengutip dari Tribunnews.com, diduga ada keterlibatan anggota TNI AD dalam kasus kecelakaan tragis tersebut.3 Anggota TNI AD tersebut yakni Kolonel Infanteri P, Kopral Dua DA, dan Kopral Dua Ahmad, yang diduga menabrak korban, dan membuang jasad ke sungai.
Insiden tersebut sempat terekam kamera CCTV. Videonya pun sempat viral, menunjukan ada peristiwa kecelakaan menimpa dua sejoli.Dalam kamera CCTV, tubuh korban yang ditabrak mobil sejenis Isuzu Panther tampak terlihat luka parah, terkapar di lokasi kejadian di Nagreg.Terlihat pula, tiba-tiba para penumpang mobil yang menabrak keluar dan menggotong mayat dua sejoli itu ke dalam mobil minibus hitam Isuzu Panther, lantas dibawa kabur.
Sudah seminggu sejak peristiwa tabrak lari itu terjadi, keluarga korban masih terus mencari dan tidak menemukan.Keluarga korban sempat mencari ke seluruh rumah sakit di sepanjang Jln Raya Nagreg, Garut, namun tidak ditemukan.Hingga akhirnya pihak keluarga melapor ke kepolisian.
Kepolisian pun melakukan pelacakan, namun juga tidak ditemukan.Kedua tubuh sejoli korban tabrakan itu hilang secara misterius dibawa oleh si penabraknya seperti terlihat dalam video yang sempat viral.
Baru-baru ini, Kabiddokkes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry mengungkap bahwa salah satu korban tidak meninggal karena tertabrak saja.
Dikutip dari TribunJateng.com pada Jumat (24/12/2021), dokter Hastry, mengungkap hasil autopsi kedua korban.
Menurutnya, salah satu korban yakni Handi meninggal lantaran tenggelam saat dibuang oleh pelaku ke sungai.
Pasalnya, saat dilakukan autopsi ditemukan air di dalam paru-paru Handi.
"Ditemukan air di saluran napas hingga paru-paru, sehingga si pria ini diduga tenggelam," ujarnya.
"Saat dibuang dalam keadaan hidup. Ada luka, tapi tidak mematikan," lanjutnya.
Berbeda dengan Handi, menurut dokter Hastry, Salsabila sudah meninggal ditempat kejadian tabrakan.
"Dari belakang sampai depan (kepala) pendarahan hebat dan patah tulang tengkorak," ujarnya.
"Dipastikan sudah meninggal di lokasi kejadian," lanjutnya.