Suar.ID- Tak kunjung punya mata uang sendiri, nasib Timor Leste kini terombang-ambing tanpa tujuan setelah 19 tahun memisahkan diri dari Indonesia.
Seperti yang diketahui publik, Timor Leste pernah menjadi bagian dari tanah air dengan nama Timor Timur.
Namun sejak referendum PBB tahun 2002, Bumi Lorosae ini akhirnya resmi berpisah dan mengganti namanya menjadi Timor Leste.
Seperti dilansir Tribun Timur, alasan utama Timor Leste ingin berpisah dari Indonesia tak lain adalah ingin mengelola hasil kekayaan alamnya sendiri.
Namun, setelah 19 tahun memilih untuk berdaulat sendiri, nasib Timor Leste kini justru terombang-ambing bak tanpa tujuan.
Bahkan, sampai hari ini, Timor Leste sampai hari ini masih belum memiliki mata uang sendiri layaknya negara yang berdaulat pada umumnya.
Hingga hari ini, seperti yang dikutip darikompas.com, Timor Leste masih menggunakan mata uang dollar Amerika Serikat sebagai mata uang yang diakui.
Penggunaan mata uang dollar Amerika Serikat sebaga mata uang resmi yang beredar di Bumi Lorosae bukan tanpa alasan.
Sesuai peraturan di dalam Peackeeping PBB,dollar AS dipilih sebagai mata uang resmi di Timor Leste sejak tahun 2000 dengan dikeluarkannya Regulation 2000/7 pada 24 Januari 2000.
Aturan tersebut berbunyi, bahwa semua transaksi resmi harus menggunakan dollar AS.
Namun begitu, masyarakat masih diperbolehkan menggunakan mata uang lain yang juga masih beredar cukup banyak seperti rupiah, bath (Thailand), escudo (Portugis), dan dollar Australia.
Sebenarnya, seperti yang dikutip dariIntisari, Timor Leste memiliki uang koin Centavo tetapi sampai hari ini belum mendapat pengakuan secara Internasional.
Karena masalah inilah, kondisi perekonomian di Timor Leste hingga hari ini tak kunjung menunjukkan hasil yang signifikan.
Padahal, hasil kekayaan alam dari Bumi Lorosae ini sungguh melimpah ruah hingga membuat Australia juga terlibat dalam pemanfaatannya.
Namun, pihak konsulat Timor Leste bernama Jesus Dos Reis Matos C tak terima negerinya kini disebut miskin.
Konsulat yang akrab disapa Zito mengatakan bahwa kabar tersebut hanyalah rumor tak mendasar yang dimanfaatkan saat gejolak politik saat ini.
Sang konsul menegaskan saat iniTimor Lestetengah giat melakukan pembangunan infrastruktur, untuk menunjang kehidupan masyarakat.
Meskipun begitu, data masih membuktikan bahwaTimor Leste berada di urutan ke 152 dari 162 negara termiski di dunia menurut PBB.