Suar.ID -Sebagai seorang polisi seharusnya jadi pengayom masyarakat.
Namun, kelakuan seorang mantan kepala polisi ini bikin gempar Thailand.
Dilansir BCC via GridHot.ID, Thitisan Utthanaphon atau biasa dikenal dengan nama Jo Ferrari ini disebut telah melakukan penganiayaan.
Bahkan penganiayaan ini sampai membuat seorang tersangka tewas.
Jo Ferrari ini pun disebut ikut mencekik tahanan dengan kantong plastik yang ditutup ke kepala.
Selain itu, ada juga kasus korupsi juga yang kini menjerat namanya.
Diduga, tahanan yang tewas ini sempat diminta untuk membayar 60.000 dollar AS.
Hal ini agar dakwaannya dibatalkan sebelum akhirnya tewas dicekik oleh Jo Ferrari dan temannya.
Melansir Kompas.com, mantan kepala polisi distrik Thailand yang dikenal dengan gaya hidup mewahnya ini pun terancam hukuman mati pada Senin (15/11).
Ini akibat telah menyiksa tahanan saat interogasi hingga akhirnya tewas.
Sebelumnya, Thitisan Utthanaphon ini mendapat julukan Jo Ferrari ini gegara kegemarannya mengoleksi mobil mewah.
Joe Ferarri sang mantan polisi yang sering pamer koleksi mobil mewah kini terancam hukuman mati.
Dalam rekaman video yang bocor pada Agustus menunjukkan adanya sekelompok polisi diduga termasukThitisan Utthanaphon.
Ia pun nampak membungkus kepala tersangka dengan kantong plastik ketika menginterogasinya.
Tersangka yang berusia 24 tahun ini akhirnya tewas dalam tahanan polisi.
Video ini pun akhirnya memicu penyelidikan atas tindakan Thitisan serta 6 polisi lainnya.
Pada Senin (15/11), Kantor Kejaksaan Agung Thailand mengumumkan kalau ketujuh polisi ini akan menghadapi dakwaan.
"Jaksa Agung setuju untuk mendakwa ketujuh orang itu dengan empat dakwaan," kata juru bicara Ittiporn Kaewthip dikutip dari AFP.
Tuduhan ini mencakup 2 dakwaan bertindak di luar hukum dan satu dakwaan masing-masing pembunuhan serta pembunuhan dengan penyiksaan.
Bila terbukti bersalah, ketujuh orang ini akan dijatuhi hukuman mati.
Kasus ini sendiri telah dikirim ke Pengadilan Pidana Pusat untuk Korupsi dan Pelanggaran Negara.
Namun, tanggal persidangan belum ditetapkan.
Untuk diketahui, usai rekaman ini bocor pada bulan Agustus,Utthanaphon (41) yang adalah mantan kepala polisi distrik di provinsi Nakhon Sawan, menyerahkan diri ke polisi yang menggerebek rumahnya di Bangkok.
Ilustrasi mobil mewah
Di rumahnya ini pun ditemukan adanya 13 mobil mewah.
Ia pun membantah melakukan kesalahan ketika konferensi pers dengan berkata kalau kematian tersangka ini adalah kecelakaan semata.
Pengamat HAM pun mengungkapkan kalau skandal ini makin mengikis kepercayaan pada lembaga penegak hukum Thailand yang sejak lama melakukan transaksi dan kegiatan ilegal untuk memperkaya diri.