Suar.ID - Beberapa waktu lalu sempat viral video seorang Kapolres yang menganiaya anak buahnya sendiri.
Pelaku yang diketahui adalah Kapolres Nunukan, Kalimantan Utara, AKBP Syaiful Anwar.
Sedangkan sang korban merupakan Brigadir SL.
Kejadian ini rupanya terjadi pada 21 Oktober 2021.
Dilansir Kompas.com, AKBP Syaiful ini akui menghajar korban lantaran anak buahnya ini telah lalai dalam tugas.
Brigadir SL ini pun akui kalau dirinya memang telah lalai dalam menjalankan tugasnya.
Bahkan, kini telah beredar permohonmaaf Brigadir SL yang disampaikan dalam sebuah video.
Berikut ini permintaan maaf Brigadir SL.
"Selamat malam komandan, senior dan rekan-rekan. Terkhusus kepada Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, saya meminta maaf atas video yang beredar. Karena pada saat mengupload video tersebut tidak berpikir dengan jernih.
"Dengan beredarnya video tersebut, saya sangat menyesal dan saya membenarkan tidak melaksanakan perintah pimpinan," kata SL yang merupakan staf bagian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
"Setelah kejadian tersebut, saya langsung menghadap Bapak Kapolres Nunukan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.
"Permohonan maaf ini tidak ada unsur paksaan dari siapa pun. Sekali lagi Komandan, mohon izin, saya memohon maaf yang sebesar besarnya, atas kesalahan yang saya lakukan, demikian komandan, terima kasih," sambungnya.
Brigadir SL ini sebelum pemukulan terjadi ternyata ia ditugaskan untuk mengatasi permasalahan teknis dalam acara Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-69.
"Anggota (SL) diminta standby, jika sewaktu waktu terjadi trouble, tapi ternyata anggota itu pergi, dan benar terjadi trouble dua kali.
"Setelah dicari-cari tidak ada, beberapa kali ditelepon, tidak diangkat malah dimatikan," kata Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Kepolisian Daerah (Polda) Kaltara Kombes Dearystone Supit saat dihubungi, Selasa (26/10/2021).
"Selesai acara baru datang, dicoba ditelepon oleh Kapolres, ternyata aktif saja HP-nya. Itu yang membuat Kapolres emosi," tambah Dearystone.
Setelah pemukulan ini, AKBP Syaiful ini rupanya berencana memutasi Brigadir SL ke kantor polsek yang berada di perbatasan dengan Malaysia.
Diketahui, tempat ini berada di lokasi terpencil yang cuma bisa dijangkau menggunakan pesawat perintis.
Tak terima atas rencana mutassi ini, Brigadir SL pun memilih memviralkan video dirinya yang dihajar Kapolsek Nunukan di grup WhatsApp.
Nasib Kapolres Nunukan
Melansir dariTribunWow.com, Kapolres Nunukan dan korban pemukulan Brigadir SL ini direncanakan diperiksa oleh Bidpropam Polda Kaltara pada Selasa ini.
Selama pemeriksaan ini, AKBP Syaiful Anwar pun dinonaktifkan sementara sebagai Kapolres Nunukan.
Adapun Surat Mutasi Brigadir SL yang ditandatangani AKBP Syaiful Anwar yang memuat mutasi Brigadir SL dari TIK Polres Nunukan ke Polsek Krayan Selatan pun juga dibatalkan.