Suar.ID - Salah satu kunci untuk membahagiakan pasangan kita adalah harmonisnya hubungan di atas ranjang.
Bukan hanya bualan belaka, hal tersebut terbukti dengan temuan penelitian di jurnal Social Psychology and Personality Science pada tahun 2015.
Seperti dilansir dari Kompas.com, penelitian tersebut menemukan bahwa pasangan yang berhubungan seks seminggu sekali lebih cenderung merasa bahagia dalam hubungan mereka daripada mereka yang jarang berhubungan seks.
Tak cukup sekali, malah, menurut Psikolog dan Co-director di Modern Sex Therapy Institutes, dr. Rachel Needle, Intensitas berhubungan pasangan suami istri yang normal adalah sekitar 2 hingga 3 kali dalam seminggu.
Baca Juga: Punya Arti Tersendiri, Kedutan di Paha Kiri Ternyata Berhubungan dengan Kisah Masa Lalu, Ada Apa?
Akan tetapi, beberapa pasangan suami istri memiliki intensitas yang berbeda dalam aktivitas seksual.
Lalu apakah berbahaya jika kegiatan seksual dilakukan setiap hari?
Apakah hal ini membawa pengaruh bagi kesehatan pria atau wanita?
Pendiri Andrology Corner sekaligus dokter ahli infertilitas dan kesehatan seksual pria berbasis di India, Dr Shah Dupesh, pun menjelaskan apa yang terjadi jika pria melakukan hubungan intim atau pria mengeluarkan sperma setiap hari.
"Pria mengeluarkan sperma setiap hari tidak masalah, asalkan tidak membuat ketagihan atau menyebabkan kelelahan," jelas dia, dikutip dari Andrologycorner.com via Tribun Jogja, Selasa (17/8/2021).
Menurut dr. Shah, selama ini kerap beredar mitos efek mengeluarkan sperma atau berhubungan intim setiap hari akan berbahaya bagi kesehatan terutama organ reproduksi.
Salah satu isu yang berkembang adalah jika melakukan aktivitas seksual setiap hari akan mengakibatkan rambut rontok, memicu jerawat, bahkan kebotakan.
Namun, menurutnya pendapat tersebut hanya mitos belaka dan tidak berbasis penelitian ilmiah.
Adakah frekuensi ideal pria mengeluarkan sperma?
Banyak pria bertanya-tanya apakah perilaku seksual mereka normal jika terlalu sering atau jarang mengeluarkan sperma.
Namun, ternyata jawaban pertanyaan tersebut sangat relatif atau tidak ada patokan pasti.
Melansir Medical News Today, tidak ada frekuensi ideal berapa kali pria harus ejakulasi atau mengeluarkan sperma atau melakukan hubungan seksual setiap pekan atau bulan.
Sering atau tidaknya pria mengeluarkan sperma dipengaruhi usia dan tingkat kebugaran, kondisi kesehatan fisik dan mental, serta status hubungan romantis.
Patokan ejakulasi atau mengeluarkan sperma yang sehat bagi pria, antara lain membuat nyaman, tidak menyebabkan nyeri, dilakukan dengan aktivitas seks yang aman.
Hal yang perlu diketahui, pria tak perlu khawatir jumlah dan kualitas spermanya akan menurun karena sering ejakulasi.
Pasalnya, tubuh pria dapat memproduksi jutaan sperma setiap hari.
Penelitian pada 2015 juga mengungkapkan, sering atau tidaknya ejakulasi tidak memengaruhi kesehatan sperma.
Ejakulasi atau aktivitas mengeluarkan sperma yang dilakukan hubungan seksual yang aman dapat memberikan manfaat untuk kesehatan.
Antara lain bisa mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, meredakan stres, meningkatkan suasana hati, bisa menjadi pereda nyeri alami, membuat tidur lebih nyenyak, dan membakar kalori.