Suar.ID - Ginjal memiliki peran penting dalam tubuh.
Ginjal membantu menghilangkan limbah dan cairan ekstra dari tubuh dan membantu menghilangkan asam untuk menjaga keseimbangan air, garam, dan mineral yang sehat.
Tanpa keseimbangan tersebut, saraf, otot, dan jaringan lain dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan ginjal tetap sehat.
Meski demikian, ternyata ada beberapa kebiasaan sederhana yang ternyata dapat menyebabkan gagal ginjal.
1. Makan terlalu banyak protein
Protein hewani menghasilkan asam dalam jumlah tinggi dalam darah yang dapat menyebabkan asidosis, yakni suatu kondisi ketika ginjal tidak dapat menghilangkan cukup asam, yang menyebabkan efek merugikan pada organ.
Oleh karena itu, diet harus seimbang dengan protein, buah-buahan, dan sayuran.
2. Mengonsumsi terlalu banyak garam
Garam memiliki banyak sodium yang dapat meningkatkan tekanan darah dan pada waktunya mempengaruhi fungsi ginjal.
Sebuah studi menemukan bahwa terlalu banyak garam memiliki efek langsung pada jaringan ginjal, menginduksi hipertrofi dan fibrosis.
Terlalu banyak garam juga dapat menyebabkan batu ginjal.
Baca Juga: Tak Cuma Menyegarkan Diminum saat Terik, Air Kelapa Bisa jadi Cara Mengatasi Penyakit Batu Ginjal
3. Terlalu sering menggunakan obat penghilang rasa sakit
Sakit kepala yang terus-menerus mungkin membuat Anda tertarik untuk membeli beberapa obat penghilang rasa sakit secara teratur, tetapi terlalu sering menggunakannya bisa berbahaya bagi ginjal.
Obat ini memang meringankan rasa sakit dan nyeri, tetapi juga dapat menyebabkan kanker ginjal.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine, penggunaan jangka panjang obat penghilang rasa sakit meningkatkan risiko kanker ginjal sebesar 50 persen.
4. Terlalu banyak makanan olahan
Makanan olahan mungkin menjadi jawaban untuk semua keinginan Anda di tengah malam, tetapi makanan yang renyah itu sebenarnya bisa sangat berbahaya bagi ginjal.
Makanan olahan mengandung natrium dan fosfor yang dapat menyebabkan penyakit ginjal.
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang sering mengonsumsi junk food dan makanan olahan lain dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada ginjal dan memicu diabetes.
Bagi penderita diabetes, karena tubuh tidak menghasilkan cukup insulin, gula dari makanan olahan dapat menumpuk di dalam darah dan menyebabkan penyakit ginjal diabetik atau nefropati diabetik.
Baca Juga: Mitos atau Fakta: Benarkah Tanaman Ini Bisa Mengatasi Nyeri Buang Air Seni hingga Radang Ginjal?
5. Kurang tidur
Fungsi ginjal diatur oleh siklus tidur-bangun yang membantu mengoordinasikan beban kerja organ selama 24x7.
Para peneliti dari Boston's Brigham and Women's Hospital mempelajari kebiasaan tidur para sukarelawan wanita dan menemukan bahwa terlalu sedikit tidur dikaitkan dengan penurunan fungsi ginjal yang lebih cepat.
6. Minum terlalu banyak alkohol
Studi telah menemukan bahwa lebih dari empat sloki alkohol sehari dikaitkan dengan dua kali lipat risiko penyakit ginjal kronis.
Para ahli mengatakan alkohol menyebabkan perubahan fungsi ginjal yang menghambat kemampuan mereka untuk menyaring darah.
Alkohol juga mempengaruhi tekanan darah yang pada akhirnya menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal tubuh.
7. Kurang Minum Air Putih
Tetap terhidrasi dengan baik membantu ginjal Anda membersihkan natrium dan racun dari tubuh.
Minum banyak air juga merupakan salah satu cara terbaik untuk menghindari batu ginjal yang menyakitkan.
Mereka yang memiliki masalah ginjal atau gagal ginjal mungkin perlu membatasi asupan cairan mereka, tetapi bagi kebanyakan orang, minum 1,5 hingga 2 liter (3 hingga 4 liter) air per hari adalah target yang sehat.
8. Terlalu Banyak Makanan Tinggi Gula
Gula berkontribusi terhadap obesitas yang meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi dan diabetes, dua penyebab utama penyakit ginjal.
Selain makanan penutup, gula sering ditambahkan ke makanan dan minuman untuk memberikan rasa manis.
Oleh karena itu, lebih baik kurangi makanan yang mengandung gula tinggi.
Anda bisa rajin mengecek kadar gula dalam makanan yang Anda konsumsi.