Suar.ID - Berbagai upaya dilakukan polisi guna mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Hingga nyaris haris ke 50, polisi belum bisa memecahkan teka-teki siapa pelaku dan apa motif pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Terbaru, polisi telah membongkar makam dan melakukan autopsi ulang terhadap jenazah ibu dan anak yang tewas di Jalancagak, Subang, 18 Agustus 2021 lalu.
Polisi yang terdiri dari tim forensik gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Subang melakukan pembongkaran makam pada Sabtu, (2/10/2021).
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago, hasil dari autopsi ulang itu akan menjadi petunjuk untuk mengungkap pelaku.
Namun, Erdi tidak mau buka suara saat disinggung soal hasilnya,
"Enggak, enggak bisa (dipublish) hanya untuk kepentingan penyidik," ujar Erdi A Chaniago dikutip dari TribunJabar.id, Senin (4/10/2021).
Hasil autopsi dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan dan evaluasi.
Khususnya, guna mencari kesesuaian penyebab kematian dengan bukti dan petunjuk baru.
"Mereka mengevaluasi dan menganalisis untuk melakukan tindakan ke depannya disesuaikan hasil dari autopsi itu," katanya.
Saat ditanya petunjuk dan fakta baru yang telah dikantongi penyidik, Erdi lagi-lagi enggan menjelaskan.
"Itu hanya untuk konsumsi penyelidikan. Iya tentu saja (untuk ungkap pelaku)," ucapnya.
Sebelumnya, pihak kepolisian mengungkapkan alasan di balik pembongkaran makam keduanya.
Sampai awal Oktober, pihak kepolisian masih bekerja keras untuk mengungkap siapa pelaku dari kasus rajapati tersebut.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan, pihaknya sudah menemukan petunjuk baru terkait dengan penyebab kematian korban kasus Subang.
Karena itu, autopsi dilakukan untuk mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk tersebut.
Baca Juga: Polisi Sebut Kebenaran Akan Segera Terungkap, Tukang Gali Kubur Ungkap Kondisi Jasad Tuti dan Amalia
"Kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," kata Kombes Pol Erdi A Chaniago, saat dihubungi Senin (4/10/2021).
Lebih lanjut Erdi mengatakan, pihaknya ingin melihat luka di tubuh korban seperti apa.
Pihaknya ingin memastikan, apakah luka berasal dari beda tumpul, benda tajam, atau penyebab lainnya.
Nantinya, dari hasil autopsi tersebut, bakal diketahui pula apakah korban juga sempat melawan atau tidak.
"Apakah itu ada perlawanan atau tidak, nanti itu kan dari autopsi kelihatan," katanya.
Mengenai hasil autopsi tersebut, Erdi belum mengungkapkannya.
Menurutnya, hasil autopsi itu masih menjadi konsumsi internal penyidik.
"Tentunya hasilnya seperti apa, itu masih menjadi konsumsi internal penyidik," ujarnya.