Suar.ID - Beberapa waktu terakhir, sudah banyak konten kreator yang memberikan paparan tentang literasi finansial.
Mereka semua memberikan banyak informasi dan edukasi terkait cara investasi yang sebaiknya dilakukan sedini mungkin.
Akhirnya banyak orang yang berlomba-lomba untuk melakukan investasi dengan ilmu dan pengalaman seadanya.
Padahal, cara berinvestasi yang tepat tentunya juga diiringi dengan pemahaman resiko yang memadai.
Salah-salah kita bisa saja menjadi korban karena latah ikut-ikutan berinvestasi agar bisa lebih matang secara pemahaman.
Berikut ini adalah sedikit panduan cara berinvestasi yang sesuai dengan usia Anda agar tidak latah dan akhirnya rugi.
DilansirNova,Eko Endarto yang berprofesi sebagai perencana keuangan memberikan tips berinvestasi yang aman sesuai usia.
Menurut Eko, usia di bawah 30 tahun, 10 persen investasi ditempatkan di instrumen risiko rendah seperti deposito, surat utang negara.
15 persen investasi pada risiko menengah, dan 75 persen di risiko jangka panjang atau risiko tinggi.
Sementara untuk usia menengah antara 30 tahun hingga 50 tahun yang termasuk usia produktif dapat menambah nilai investasi.
Nilai investasi yang perlu ditambah yakni dengan proporsi 10 persen pada risiko rendah 20 persen pada risiko menengah seperti obligasi dan emas. Sementara 70 persen di instrumen risiko tinggi.
Eko menambahkan, di usia produktif nominal investasi yang dilakukan minimum 10 persen dari pendapatan.
Selain itu, ada juga cara berinvestasi yang aman sesuai dengan pengalaman investor meski usianya sama-sama di kisaran 20-30 tahun.
Head of Market Development Indo Premier Sekuritas Banyu Adiputra menjelaskan, investor dapat dibagi menjadi dua kategori.
Investor berpengalaman dan tidak berpengalaman dengan rentang usia 20 hingga 30 tahun, dan 30 hingga 40 tahun.
Ini akan mempengaruhi cara investasi yang dilakukan investor.
Menurutnya, investor pemula usia 20 hingga 30 tahun dapat memilih reksa dana dan pasar uang yang pada dasarnya tidak berbeda dengan menabung, namun mendapat sense of invensiting.
Sedangkan investor usia 20-30 tahun berpengalaman, dengan risiko tinggi dapat mencoba reksa dana saham dengan sifat high risk, high return.
Investor pengalaman usia 20-30 tahun yang cenderung mengurangi risiko, sesuai dengan reksa dana pendapatan tetap.