Terkait Penghapusan Mural, Jokowi Minta Polri untuk Tidak Berlebihan: Saya Sudah Biasa Dihina

Jumat, 17 September 2021 | 16:37
Kompas TV

Jokowi

Suar.ID - Beberapa waktu lalu, sempat ramai diperbincangkan tentang mural yang memberi kritikan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Misalnya saja pada pertengahan Agustus lalu, muncul mural bertuliskan "404 Not Found" di daerah Batu Ceper, Kota Tangerang.

Mural itu viral di media sosial setelah dihapus oleh petugas kepolisian pada Kamis (12/8/2021).

Tak lama, kembali muncul mural mirip Jokowi muncul di Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Satu Indonesia Dijamin Nyesel Baru Tahu Sekarang, Ternyata Beginilah Cara Mengatasi Perut Buncit, Sepele Tapi Dijamin Efektif!

Namun, mural tersebut hanya bertahan satu hari lantaran telah dihapus oleh empat orang berpakaian sipil pada Selasa (31/8/2021).

Melansir dari Kompas.com, Presiden Jokowi meminta aparat kepolisian tak berlebihan menanggapi kritik masyarakat terhadap pemerintah yang disampaikan melalui mural.

Jokowi bahkan tidak keberatan bila dirinya dihina.

"Saya minta agar jangan terlalu berlebihan."

"Wong saya baca kok isi posternya."

"Biasa saja."

Baca Juga: Urat Malu Dipertanyakan? Gisel Mendadak Ajak Netizen Nonton Videonya: Langsung aja Masuk Sekarang biar gak Nyesel

"Lebih dari itu saya sudah biasa dihina," kata Jokowi dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/9/2021), dilansir dari Kompas.TV.

Jokowi juga mengatakan bahwa dirinya sudah terbiasa dihina.

"Saya tidak antikritik. Sudah biasa dihina."

"Saya ini dibilang macam-macam, dibilang PKI, antek asing, antek aseng, planga-plongo, lip service."

"Itu sudah makanan sehari-hari," kata presiden.

Terkait peristiwa penghapusan sejumlah mural kritik oleh pihak kepolisian, Jokowi mengaku telah menegur Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Ia tidak ingin aparat bertindak reaktif terhadap seni kritik tersebut.Kendati demikian, kata Jokowi, dirinya tak tahu menahu mengenai penangkapan dan penghapusan mural tersebut.

Namun, menurutnya, tindakan represif itu merupakan inisiatif petugas di lapangan.

Baca Juga: Mantab Hijrah Hingga Memilih Bercadar, Kini Five Vi Buat Heboh Publik Usai Blak-blakan Ungkap Lagu Berjudul 'Ya Thoybah' Syirik: Membahayakan Aqidah!

"Kapolri mengatakan itu bukan kebijakan kita, tapi Kapolres."

"Dari Kapolres juga menyatakan bukan kebijakan mereka, tapi di Polsek," ujar Jokowi.

"Saya sudah tegur Kapolri soal ini," tuturnya.

Tag

Editor : Adrie Saputra

Sumber Kompas.com