Jangan Sampai Diabaikan! Cara Mengatasi Angka Timbangan Naik Drastis di Usia 40 Tahun

Rabu, 15 September 2021 | 11:31
Pixabay

Ilustrasi kenaikan berat badan

Suar.ID - Banyak orang mengatakan, Life begin at 40!

Ungkapan ini tentu bukan tanpa alasan, karena memasuki usia 40 tahun, seseorang cenderung lebih bijaksana dalam berpikir dan bertindak, lebih sadar diri, dan lebih percaya diri.

Dari segi fisik, kemungkinan ada beberapa perubahan fisik.

Baca Juga: Bukan Cuma Kulit Pisang dan Kulit Jeruk, Bumbu Dapur Ini Ternyata Juga Bisa Mengatasi Gigi Kuning lho!

Apalagi, di usia 40 metabolisme tubuh menurun, sehingga membuat sebagian orang lebih sulit menurunkan berat badannya saat angka di timbangan naik.

Tapi sebenarnya, menurunkan berat badan di usia 40 bukan hal mustahil.

Ahli gizi dan penulis buku nutrisi terlaris New York Times, Cynthia Sass, MPH, RD, mengungkap empat cara terbaik menurunkan berat badan di usia 40.

1. Jangan kurangi karbohidrat

Karbohidrat adalah bahan bakar.

Sumber makanan utuh, seperti buah segar, biji-bijian, dan kentang kaya kandungan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan.

Mengurangi atau bahkan menghindari karbohidrat sepenuhnya dapat menghilangkan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh Anda.

Hal ini dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan seperti sembelit, kelelahan, dan lekas marah.

Setelah usia 40 tahun, kebutuhan karbohidrat harian Anda mungkin akan menurun.

Banyak orang merasa tak lagi dapat makan karbohidrat dalam porsi besar.

"Jika Anda mengalaminya, solusi terbaik adalah mengoptimalkan kualitas karbohidrat yang Anda makan dan anggap karbohidrat sebagai tambahan bukan daya tarik utama makanan Anda," jelas Sass.

Kompas.com
Kompas.com

Ilustrasi Nasi Putih

Baca Juga: Sering Dikira Bisa Sembuh Sendiri, Ternyata Begini Cara Mengatasi Nyeri Payudara saat PMS dengan Aman dan Alami

Sass mengatakan, pada dasarnya karbohidrat tidak menggemukkan, sehingga tidak perlu menghindarinya.

Menghentikan asupan karbohidrat sepenuhnya untuk menurunkan berat badan, umumnya tidak akan bertahan dalam jangka pajang dan juga tidak baik untuk kesehatan.

"Penting untuk memilih karbohidrat berkualitas, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Hindari juga konsumsi karbohidrat melebihi kebutuhan bahan bakar tubuh Anda," katanya.

2. Jangan konsumsi makanan diet

Sass mengatakan, banyak orang terjebak dalam pola piker penurunan berat badan yang ketinggalan zaman, dengan mengonsumsi produk atau makanan diet.

"Makanan diet adalah produk olahan tinggi yang dibuat dengan bahan kimia buatan, yang direkayasa agar lebih rendah kalori, karbohidratm gula, atau lemak. Jadi, lebih baik segera hentikan," ujar Sass.

Selain tidak mengenyangkan, makanan diet dapat merusak nafsu makan, memicu peradangan, mengubah bakteri sehat di usus yang terkait dengan manajemen berat badan, dan membebani system kekebalan.

Penelitian juga menunjukkan, bahwa beralih dari makanan olahan ke makanan utuh meningkatkan pembakaran kalori.

Artinya, makan makanan asli dapat membantu Anda menurunkan berat badan, bahkan tanpa memotong asupan kalori Anda.

Alih-alih mengonsumsi makanan beku rendah kalori, pilihlah sup ayam yang hangat dan salad dengan topping alpukat.

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Benarkah Tanaman Ini Bisa Mengatasi Nyeri Buang Air Seni hingga Radang Ginjal?

"Sebagai pengganti beberapa kue kering, ambil irisan apel atau beberapa kotak cokelat hitam berkualitas tinggi," katanya.

Penurunan berat badan yang sehat dan berkelanjutan bukanlah tentang diet.

Pendekatan diet biasanya akan menyebabkan berat badan yoyo yang akhirnya menjadi bumerang.

Cara terbaik menurunkan berat badan adalah menerapkan mentalitas keseimbangan, artinya tidak makan terlalu sedikit atau makan berlebihan.

Fokus pada nutrisi, bukan pembatasan.

"Ini mungkin tampak membosankan, dan tak bisa menunjukkan hasil yang cepat. Tapi cara itu paling baik secara fisik maupun emosional, dan pendekatan ini dapat dipertahankan jangka panjang."

3. Perbanyak makan sayur

Pixabay
Pixabay

ilustrasi sayuran

Mulailah dengan lebih banyak makan sayuran, lalu bangun makanan Anda di sekitarnya.

"Saya sering merekomendasikan satu cangkir penuh sayuran non-tepung saat sarapan, dan minimal dua cangkir setiap makan siang dan makan malam. Minimal lima cangkir sehari. Lima porsi ukuran bola tenis akan memberikan nutrisi yang berharga dan menawarkan perlindungan penyakit," jelas Sass.

Sayuran ini akan meningkatkan rasa kenyang, menambah volume makanan, membantu mengatur kadar gula darah dan insulin, serta mendukung pencernaan yang sehat, yang mana semuanya membantu menurunkan berat badan dan menambah pengelolaan berat badan yang berkelanjutan.

Sayuran bisa dikonsumsi dengan berbagai cara, Anda bis membuat salad, sandwich, memasaknya sebagai sup atau tumisan.

Jangan lupa, pasangkan sayuran dengan sumber protein tanpa lemak, lemak baik, dan sebagian kecil karbohidrat sehat, untuk memberi tubuh nutrusu yang baik dan membantu menurunkan berat badan.

4. Nikmati cokelat hitam setiap hari

Penelitian mengungkap, cokelat hitam jika dikonsumsi sehari-hari dapat membantu mengekang keinginan makanan manis dan asin.

"Ini sudah saya buktikan dan saksikan sendiri hasilnya pada klien saya, cokelat hitam juga membantu mengurangi stress, yang mana sering menjadi pemicu utama makan emosional," kata Sass.

Satu studi menemukan, bahwa makan sekitar satu setengah ons cokelat hitam sehari selama dua minggu mengurangi kadar hormon stres pada peserta penelitian, yang menilai diri mereka sangat stres.

Lima kotak cokelat hitam 70% mengandung kurang dari 250 kalori, namun memberikan antioksidan, serat, dan magnesium, mineral yang terkait dengan relaksasi, peningkatan kualitas tidur, dan peningkatan suasana hati.

"Jadi, cobalah nikmati satu ons atau lebih cokelat hitam setiap hari untuk Susana hati yang lebih baik dan berat badan yang lebih baik," pungkasnya. Selamat mencoba!

Baca Juga: Langsung Klepek-klepek, Ternyata Semudah ini Cara Mengatasi Tikus Cuma Pakai Daun Sirsak, Dijamin Takut Balik Lagi ke Rumah Loh!

Tag

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Sumber Kompas.com, New York Times