Dulu Bilang Indonesia Negara Penjajah, Sekarang Kata-kata Mantan Perdana Menteri Timor Leste Ini Sudah Berubah

Selasa, 14 September 2021 | 05:09
Pos Kupang

Mantan perdana Menteri Timor Leste, Mari Alkatiri tidak lagi sebut Indonesia sebagai negara penjajah.

Suar.ID -Dulu Bilang Indonesia Negara Penjajah, Sekarang Kata-kata Mantan Perdana Menteri Timor Leste Ini Sudah Berubah.

Timor Leste terus menjadi sorotan setelah pisah dari Indonesia.

Bahkan, kondisi Timor Leste memprihatinkan, justru tambah miskin.

Saat menjadi bagian dari Indonesia, wilayah negara ini bernama Timor Timur dan menjadi provinsi ke-27.

Baca Juga: Waduh Kacau! Banyak Orang Timor Leste Ketahuan Masuk Indonesia Secara Ilegal, Nyesel Pisah dari Ibu Pertiwi?

Tak heran, banyak masyarakat Timor Leste menyebut Indonesia penjajah di tanah leluhur mereka selama puluhan tahun.

Kemudian pada 30 Agustus 1999, hampir 80 persen rakyat Timor Timur memilih berpisah dari Indonesia.

Timor Leste resmi memisahkan diri dari Indonesia sejak 20 Mei 2002 atau pasca-refrendum.

Referendum yang didukung PBB itu mengakhiri konflik berdarah sekaligus mengakhiri kependudukan mereka sebagai Warga Negara Indonesia.

Baca Juga: Nasib Timor Leste Menyedihkan usai Pisah dari NKRI, Xanana Gusmao malah Sebut Hubungan dengan Indonesia Ibarat Cinta tak Harus Memiliki

Hal ini sekaligus memberikan jalan bagi rakyat Timor Leste untuk meraih kemerdekaan.

Namun, setelah puluhan tahun menganggap Indonesia sebagai penjajah kejam dan pembantai, ada satu dan lain hal yang membuat Timor Leste memuji Indonesia.

DiwartakanArab News, mantan Perdana Menteri Timor Leste, Mari Alkatiri mengatakan, setelah hampir dua dekade berpisah dari Indonesia, hubungan negara dengan tetangganya terus menguat meskipun ada beberapa masalah yang belum terselesaikan.

Alkatiri menjabat sebagai perdana menteri pertama Timor Leste dari 2002 hingga 2006.

Feri Latief

Mantan perdana menteri Timor Leste, Mari Alkatiri selepas bersembahyang Idul Fitri bersama rombongan.

Baca Juga: Terlanjur kena Rayuan Maut Pengusaha Timor Leste hingga Tinggalkan Anang Hermansyah, Krisdayanti Gigit Jari saat Tahu Raul Lemos Ternyata Bukan Duda: Saya Terpukul Berhubungan dengan Suami Orang

Iamengatakan, Indonesia adalah "pendukung terbesar kami".

Dalam wawancara eksklusif dengan Arab News di sebuah hotel dekat markas besar partai Fretilin, Alkatiri, sekretaris jenderal Fretilin, menggambarkan hubungan Timor Timur dengan mantan penjajahnya sebagai "luar biasa, sangat baik."

“Kami masih memiliki beberapa masalah yang tertunda, seperti perbatasan laut dan darat di Oecussi,” katanya.

Pernyataannya merujuk pada eksklave pesisir Timor Timur yang dikelilingi oleh provinsi Nusa Tenggara Timur di Indonesia, yang terletak di bagian barat Pulau Timor.

Baca Juga: Nasibnya Beda Banget dengan Suami Krisdayanti, Adik Raul Lemos Ternyata Harus Lakukan Hal Ini Demi Cari Sesuap Nasi

Timor Leste terletak di bagian timur pulau itu.

Oecussi adalah zona administratif khusus dan telah ditetapkan sebagai zona ekonomi khusus dengan Alkatiri sebagai presidennya.

Alkatiri mengatakan, kedua negara perlu segera menyelesaikan masalah perbatasan.

Lantaran, akan sulit untuk menetapkan perbatasan laut di Laut Sawu tanpa batas darat yang ditandai dengan jelas.

Baca Juga: Idul Fitri Tak Bisa Bersama Krisdayanti, Raul Lemos Baru-baru Ini Dikabarkan Ngamuk karena Mengetahui Masalah Ini

“Tetapi niat baik dari kedua pemerintah ada di sana,” katanya.

Ia juga menambahkan, pemerintahan Timor Leste secara berturut-turut akan terus memperkuat hubungan antara kedua negara.

Alkatiri menyebut, Indonesia sebagai "pendukung terbesar" Timor Leste dalam upayanya menjadi anggota ke-11 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Indonesia adalah salah satu negara pendiri ASEAN ketika didirikan pada 1967 dan dianggap sebagai pemimpin de facto.

Baca Juga: Hampir Setahun Raul Lemos tak Kunjung Pulang dari Timor Leste, Krisdayanti Sedih Rayakan Lebaran tanpa Suami: Mudah-mudahan Semuanya Bahagia

Indonesia mendukung tawaran ASEAN ketika Timor Leste secara resmi mengajukan permohonannya pada 2011 selama Indonesia menjadi pemimpin ASEAN.

Singapura, ketua saat itu, enggan untuk menyambut Timor Leste ke dalam blok itu.

Tetapi Singapura mengatakan, mengharapkan Timor Leste memenuhi persyaratan untuk mengizinkannya menjadi anggota.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan, setelah menjadi tuan rumah KTT, para pemimpin ASEAN pada April 2018 bahwa topik tersebut telah dibahas selama forum.

rtp.pt

Warga Timor Leste yang kesulitan untuk hidup di tengah menggilanya Covid-19 di Bumi Lorosa'e

Baca Juga: Dikabarkan Ingin Kembali ke Indonesia saat Negaranya di Ambang Kebangkrutan, Timor Leste Malah Blak-blakan Ogah Gabung dalam Pelukan Ibu Pertiwi: Kami Sudah Merdeka!

Tetapi "tidak ada diskusi yang diperpanjang tentang masalah tersebut dalam pertemuan ini."

Alkatiri mengatakan, keanggotaan ASEAN adalah "mimpi yang sangat panjang".

Selama tahun itu, Timor Leste telah memenuhi dua persyaratan untuk menjadi anggota ASEAN: Negara tersebut terletak di Asia Tenggara dan memiliki kedutaan besar di 10 negara anggota.

“Ini salah satu dari sedikit hal yang menjadi konsensus antara pimpinan Timor Leste, meski ada perbedaan,” ujarnya.

Baca Juga: Krisdayanti Ternyata Bukan Tujuan Akhir Raul Lemos, Mantan Istri Bongkar Borok Sang Pengusaha Timor Leste: Antara Saya yang Dibohongi atau Malah Kita Berdua

Alkatiri mengatakan, kebutuhan paling mendesak bagi Timor Leste adalah investasi pemerintah dalam infrastruktur publik, seperti pendidikan dan kesehatan dan pengeluaran untuk kebutuhan hidup dasar, seperti perumahan masyarakat dan air bersih.

Untuk diketahui, hampir setengah dari 1,2 juta penduduk Timor Leste masih hidup dalam kemiskinan.

“Ini adalah negara berusia 16 tahun."

"Kita masih perlu membangun bangsa; Kita perlu perkuat pondasi bangsa, kelembagaan, pondasi politik, semua orang perlu ikut berusaha,” ujarnya.

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Arab News

Baca Lainnya