Suar.ID - Viral di media sosial petasan dengan bahan kertas Alquran diledakkan di acara hajatan pernikahan.
Peristiwa itu terjadi di sebuah gang kecil di kawasan RT 1 RW 6, Kelurahan Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.
Dari penelusuran TribunJakarta.com, petasan renteng tersebut dledakkan pada Sabtu (11/9/2021) sekira pukul 16.00 WIB, usai saat akad nikah.
Ledakannya keras dan berkali-kali karena bentuknya yang berupa rangkaian. Tanda sahnya pernikahan itu juga sekaligus menyambut pihak besan.
Ketua RW 6, Kelurahan Parung Serab, Suharjo Cipto, mengatakan, petasan baru diketahui terbuat dari kertas Al-Qur'an usai diledakkan.
"Yang punya hajat itu namanya Herman belilah di Tangsel, depan Bina Nangsa. Sesudahnya ada acara pernikahan anaknya, dinyalakan kurang lebih petasannya jam 16.00 WIB," ujarnya.
"Itu lah berhamburan kan. Tapi, ada satu petasan yang enggak bunyi keluarlah kertas itu tulisan Alquran itu. Terus di situlah viral dikirim ke forum RT RW," papar Suharjo di lokasi, Minggu (12/9/2021).
Suharjo menegaskan, pihak penggelar hajatan tidak mengetahui sebelumnya bahwa petasan yang digunakannya berbahan kertas kitab suci.
"Kalau awal pas beli itu enggak tahu, orang petasannya itu dibungkus merah putih. Ada kertas lain yang ngebungkus," jelas Suharjo.
Warga baru yang menyadari petasan tersebut menggunakan bahan kertas Alquran langsung merekam kejadian itu dengan ponsel dan mengunggahnya ke media sosial.
Setelah ramai, pihak kepolisian maupun dari TNI sudah datang melakukan penyelidikan ke lokasi.
"Untuk semetara ditelusuri dari Koramil dan dari polsek, dari polres juga, dari kecamatan juga sudah intrsuksikan untuk turun," pungkas Suharjo.
Herman Permana (58), tidak pernah menyangka, pernikahan anaknya akan viral dan disorot banyak orang lantaran petasan renteng.
Sudah menjadi tradisi bagi Herman alias Geboy, untuk menyalakan petasan saat pernikahan, usai akad sekaligus menyambut besan.
Namun, pada pernikahan bungsunya kali ini, ternyata petasan yang diledakkan berbahan kertas Alquran.
Diakui Geboy, tempat pembelian petasannya kali ini berbeda dari pesta pernikahan anaknya sebelum-sebelumnya.
"Saya orang tuanya, saya hajat Pak. Enggak, saya mah beli sudah tiga kali pesta juga enggak pernah begini," ujar Geboy.
Geboy membeli petasan renteng tersebut di kawasan Kebon Manggis, Tangerang Selatan.
"Belinya di Kebon Manggis, Kelurahannya Pondok Kacang Tikur, Pondok Aren, Tangsel," jelas Geboy
Geboy sendiri kaget saat melihat serpihan kertas Alquran dari hasil ledakan petasan acara hajatannya.
"Enggak, saya kan sudah tiga kali beli, di mana bae, beli pasang, baru ini, ternyata dari kertas Alquran," kata Geboy.
Baca Juga: Nggak Nyangka! Selama Ini Diam Seribu Bahasa Meski Saat Dihina, Gisel Akhirnya Berani Buka Suara
"Saya belinya sebelum Jumatan, dipasangnya Sabtu," tambahnya.
Geboy sampai menyesal lantaran merasa bersalah karena meledakkan petasan yang ternyata terbuat dari kitab suci umat muslim.
"Kaget saya, sebagai orang Islam kaget saya. Kalau saya tahu saya enggak beli," ujar Geboy.
"Harganya 120 ribu biasa itu," pungkasnya.
Orang pertama yang menyadari petasan dari kertas Alquran itu adalah Leorinsius (20) dan Asmuni (25), teman mempelai.
Saat akad nikah selesai, penyambutan besan dimulai, Leorinsius dan Asmuni berjalan ke samping tenda, tempat petasan dinyalakan.
"Kan lagi akad, petasan nyala lalu besan dateng saya minggir ke sini buat ngopi. Meledakknya jam 16.00 sore," ujar Leorinsius di lokasi.
Serpihan petasan berserakan di area kebun itu. Namun, keduanya menyadari ada yang aneh.
Kertas serpihan petasan berwarna kuning dan terdapat aksara Arab, yang ternyata Alquran.
"Saya lihat ke sini kok ada tulisan Arab, pas saya baca ini Al-Qur'an. Langsung lapor ke Pak Ustaz, lalu disuruh disapuin," kata Laurinsius.
Asmuni mengatakan, mulanya petasan tersebut berwarna putih, dan tidak terlihat tulisan Alquran.
"Awalnya dibungkus kertas putih, ketutup, pas meledak baru ketahuan ternyata pakai kertas Alquran," kata Asmuni.
Serpihan kertas Alquran yang berceceranpun dikumpulkan, sebagian lagi dibakar agar tidak terinjak-injak.
Pantauan TribunJakarta.com, di lokasi, serpihan Alquran masih terlihat di area pembakaran petasan.
Warga masih berusaha mengumpulkannya, untuk keperluan penyelidikan aparat, dan sisanya dibakar.
Aparat kepolisian, TNI dan Kelurahan sudah mendatangi lokasi untuk menggali keterangan.