Suar.ID - Tidur malam yang cukup merupakan komponen penting untuk kesehatan secara keseluruhan Para ahli merekomendasikan agar orang dewasa berusia 18-60 tahun tidur setidaknya 7-9 jam setiap malam.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidur yang terlalu sedikit atau terlalu banyak dapat menyebabkan peningkatan risiko depresi, diabetes, penyakit jantung, dan bahkan kematian.
Namun, bagi banyak orang tidur setidaknya selama 7 jam penuh setiap malam bukan merupakan sesuatu yang mudah.
Jika Anda juga memiliki masalah ini, mungkin Anda bisa mencoba beberapa jenis minuman berikut.
Melansir dari Healthline, 4 minuman di bawah ini terbukti dapat membantu seseorang mendapatkan tidur yang baik.
1. Jus ceri
Ceri tidak hanya dikenal untuk hiasan kue, tetapi juga dikenal dapat meningkatkan kualitas tidur.
Kandungan triptofan ceri diyakini menjadi salah satu alasan buah ini dapat membantu seseorang mengatasi kesulitan tidur.
Triptofan adalah asam amino prekursor hormon melatonin yang membantu mengatur saat Anda tertidur dan bangun.
Satu penelitian menemukan bahwa ceri jenis Montmorency tart mungkin memiliki melatonin hingga enam kali lebih banyak daripada ceri Balaton manis.
Sebuah studi 7 hari pada 20 orang menemukan bahwa minum konsentrat jus ceri tart setiap hari secara signifikan meningkatkan kadar melatonin.
Sebuah studi serupa pada 30 peserta mengamati bahwa mengonsumsi produk berbasis ceri dua kali sehari meningkatkan istirahat malam, mengurangi jumlah terbangun di malam hari, dan menghasilkan kadar melatonin urine yang lebih tinggi di pagi hari.
Akhirnya, satu penelitian mencatat bahwa minum 2 cangkir (480 ml) jus ceri setiap hari selama 2 minggu meningkatkan total waktu tidur 84 menit dan membantu mengobati gejala insomnia pada orang dewasa berusia 50 tahun ke atas.
2. Teh chamomile
Chamomile adalah bunga seperti bunga aster yang merupakan bagian dari keluarga Asteraceae.
Teh yang terbuat dari tanaman ini telah dikonsumsi selama berabad-abad.
Minuman ini memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk meredakan gejala pilek, mengurangi peradangan, dan meningkatkan kesehatan kulit.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa chamomile dapat meningkatkan kualitas tidur.
Satu studi pada 60 orang dewasa yang lebih tua menemukan bahwa mengonsumi teh dengan 400 mg ekstrak chamomile selama 28 hari berturut-turut dapat meningkatkan kualitas tidur.
Studi lain pada 80 wanita yang mengalami penurunan kualitas tidur mencatat bahwa gejala fisik inefisiensi tidur meningkat secara signifikan setelah peserta minum teh chamomile setiap hari selama 2 minggu.
Chamomile dapat membantu mengatasi kecemasan dan insomnia yang juga dapat meningkatkan kualitas tidur.
3. Teh peppermint
Secara resmi dikenal sebagai Lamiaceae, tanaman herbal dari keluarga mint ini terkenal dengan kegunaan kulinernya.
Peppermint tampaknya kuat dan serbaguna dalam penggunaannya.
Peppermint telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama bertahun-tahun.
Teh peppermint diyakini memiliki sifat antivirus, antimikroba, dan bahkan anti-alergi.
Peppermint juga dapat membantu dengan kondisi gastrointestinal (GI) seperti gangguan pencernaan dan sindrom iritasi usus (IBS).
Meskipun telah terbukti membantu meredakan sakit perut di malam hari, uji klinis lebih lanjut pada teh peppermint diperlukan untuk menentukan bagaimana hal itu berdampak pada tidur secara langsung.
4. Susu hangat
Banyak organisasi terkemuka merekomendasikan susu hangat untuk tidur malam yang nyenyak.
Hal ini karena susu mengandung triptofan.
Triptofan secara alami meningkatkan serotonin, neurotransmitter yang dikenal untuk kebahagiaan dan kesejahteraan.
Selain itu, serotonin adalah prekursor untuk hormon pengatur tidur melatonin.
Sederhananya, triptofan meningkatkan kadar serotonin yang meningkatkan kadar melatonin.
Melatonin dapat meningkatkan tidur dan membantu memerangi berbagai gangguan tidur, termasuk jet lag, gangguan tidur shift kerja, dan insomnia.
Berbagai penelitian telah menemukan bahwa susu hangat dapat meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi gerakan di malam hari, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi klaim ini.
Namun, jika Anda memiliki intoleransi laktosa, disarankan untuk tidak mengonsumsi susu.