Dihantam Badai Sitokin Hingga Buatnya Nyaris Meninggal Dunia, Rupanya Begini Cara Mengatasi Badai Sitokin yang Dialami Deddy Corbuzier, Vitamin ini Jadi Kuncinya!

Senin, 23 Agustus 2021 | 09:33
instagram.com/@mastercorbuzier

Deddy Corbuzier mengalami badai sitokin

Suar.ID - Sempat menghilang, akhirnya pada Minggu (22/8) Deddy Corbuzier kembali menampakkan dirinya.

Pada kesempatan ini Deddy Corbuzier melalui unggahan Instagram pribadinya @mastercorbuzier ini menjelaskan alasan dirinya yang menghilang dari sosial media dan kanal YouTube miliknya.

Rupanya selama dirinya menghilang ini, Deddy Corbuzier ini terkena Covid-19 hingga mengalami badai sitokin.

Dirinya sendiri pun tak menyangka kalau sampai terkena hal ini.

Baca Juga: China dengan Cepat Bisa Bangkit Cuma Butuh Waktu 1 Bulan, Begini Cara Mengatasi Covid-19 Varian Delta

Pasalnya, Deddy Corbuzier ini telah menjalani pola hidup sehat.

namun, yang terjadi ia tetap bisa terkena virus Covid-19 bahkan sampai mengalami badai sitokin.

"Saya olahraga tiap hari, vitamin D saya tinggi, zinc saya tinggi, saya bisa kena tanpa gejala, lalu minggu kedua, hancur saya," ucap Deddy Corbuzier, dikutip dari podcast di kanal YouTube miliknya, Minggu (22/8/2021).

"Saya ketemu dokter Gunawan, dia bilang ini memburuk, ketika di cek CT toraks sudah 60 dan keadaannya masuk ke momen badai sitokin," kata Deddy.

Baca Juga: Ternyata Gampang Banget! Begini Cara Mengatasi Kebingungan Soal Sertifikat Vaksin, Mulai dari Mengakses hingga Mencetaknya

Dikutip Kompas.com, badai sitokin atau cytokine strom ini adalah reaksi berlebih sistem kekebalan tubuh.

Saat tubuh mengalami badai sitokin, ada sebuah terapi yang bisa digunakan untuk mengatasi hal ini.

Kendati hingga kini belun ada satu terapi definitif yang benar-benar bisa menyembuhkan pasien yang terinfeksi Covid-19, para peneliti dari tim medis pun mencoba melakukan perawatan dengan berbagai pendekatan.

Para peneliti di Wuhan menyebutkan dalam sebuah jurnal kalau kombinasi yang tepat dengan terapi imunoregulator yang menghambat respon inflamasi hiperaktif dapat menahan badai sitokin.

Baca Juga: Meski Resmi Cerai dan Kini Memiliki Wijin, Nyatanya Gisel Masih Sering Main Bareng Hingga Ijinkan Gading Marten Nginep di Rumahnya: Papanya Bobo di Sini...

Termasuk obat antivirus yang menghambat transmisi virus dan menghancurkan replikasi virus dapat mengurangi kerusakan sel langsung yang disebabkan Covid-19.

Pixabay

Ilustrasi Covid-19

Dilansir Kompas.com, di Indonesia beberapa pilihan terapi Covid-19 tertuang dalam Pedoman Tatalaksana Covid-19 yang disusun oleh beberapa perhimpunan dokter di Indonesia.

Penyusun pedoman ini antara lainPerhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Perhimpupan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Baca Juga: Perubahan Tubuh Gisel Bikin Netizen Curiga, Kekasih Wijaya Saputra Digosipkan Berbadan Dua

1. Anti IL-6 (Tocilizumab)

Badai sitokin ini banyak ditemukan pada pasien Covid-19 dengan gejala berat.

Hal ini akibat dari infeksi yang ditandai dengan pelepasan sitokin yang tak terkontrol, terutama IL-6.

Kondisi ini sendiri nantinya akan menyebabkan inflamasi sistemik dan juga kerusakan organ tubuh.

Beberapa penelitian pun menunjukkan kalau penggunaan Tocilizumab ini bisa mengatasi kondisi dengan menurunkan penanda inflamasi yaitu, CRP, Ferritin dan IL-6.

Baca Juga: Sering Dianggap Keramat, Ternyata Ini Penjelasan Makna Mitos Kucing Punya 9 Nyawa yang Melegenda dari Masa ke Masa

Tak cuma itu, pasien yang dirawat dengan terapi ini juga menunjukkan perbaikan secara klinis.

Untuk diketahui, Tocilizumab ini adalah antibodi monoklonal yang berfungsi sebagai antagonis reseptor IL-6.

Pixabay.com
Pixabay.com

Ilustrasi pasien COVID-19

Obat ini bisa diberikan secara intravena atau subkutan pada pasien Covid-19 dengan gejala berat dan kritis yang diduga alami hiperinflamasi.

Baca Juga: Cuma Ditinggal Fotokopi Sebentar Suami Syok Temukan Istrinya Hangus Terbakar di Belakang Rumah, Korban Sempat Buat Pengakuan Mengejutkan Ini

2. Anti IL-1 (Anakinra)

Cara kerja obat ini pun tak berbeda jauh dengan obat di atas tapi spesifik sebagai antagonis IL-1.

Obatt ini juga bermanfaat untuk mengatasi hiperinflamasi pada pasien yang mengalami ARDS akibat infeksi virus Covid-19.

Anakinra dapat menurunkan kebutuhan ventilasi mekanis invasif serta mengurangi risiko kematian pada pasien dengan gejala berat dan kritis.

Baca Juga: Pria Ini Syok Bukan Main Saat Tahu Arti Mimpi Menggenggam Bintang, Apakah Ini Pertanda Baik?

3. Vitamin C

Vitamin C ini juga perlu diberikan pada pasien Covid-19.

Pasalnya, vitamin C ini bersifat antioksidan hingga diduga dapat menguri keparahan badai sitokin.

Jadi, badai sitokin ini tergantung pada daya tahan tubuh atau sistem kekebalan tubuh dlam melawan virus yang masuk.

Apabila daya tahan tubuh ini kuat, virus yang masuk ini bisa dikalahkan dan pasien Covid-19 bisa sembuh.

Baca Juga: Tragis Bercampur Ironi, Sebelum Tewas Terbakar Hidup-hidup, Wanita Ini Mengaku Ketakutan karena Banyak Orang Ingin Membunuhnya

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya