Taliban Terima Keuntungan Besar dari Dana 83 Miliar Dolar yang Diberikan Amerika Serikat untuk Afghanistan, Kok Bisa?

Jumat, 20 Agustus 2021 | 14:39
longwarjournal.org

Pasukan khusus Taliban Red Group atau Red Unit yang jadi kekuatan utama Taliban.

Suar.ID -Taliban Terima Keuntungan Besar dari Dana 83 Miliar Dolar yang Diberikan Amerika Serikat untuk Afghanistan, Kok Bisa?

Pasukan keamanan Afghanistan yang telah dibiayai dan dilatih selama bertahun-tahun oleh militer AS runtuh oleh Taliban.

Diwartakan APNews, AS menggelontorkan dana sekitar USD 83 miliar, khusus untuk membiayai pasukan di Asia Selatan ini selama 20 tahun pendudukan militernya.

Namun pada akhirnya, penerima manfaat utama dari Amerika adalah Taliban.

Baca Juga: Padahal Jabatannya Presiden Afghanistan, Tapi malah Kabur saat Warganya Diteror Taliban, Ashraf Ghani Akhirnya Buka Suara usai Disebut Curi Kas Negara Rp 2,4 Triliun: Saya Pergi Itu Terpaksa

Sejak merebut ibu kota Kabul pada Minggu (15/8/2021), kelompok militan ini telah mengamankan pasokan AS, mulai dari senjata, amunisi, helikopter, dan banyak lainnya.

Taliban merebut berbagai peralatan militer modern ketika menyerbu pasukan keamanan Afghanistan di pusat-pusat distrik.

Seorang pejabat pertahanan AS pada Senin (16/8/2021), mengonfirmasi akumulasi biaya untuk persenjaataan yang direbut Taliban.

Kegagalan AS menghasilkan tentara dan polisi Afghanistan yang mumpuni serta alasan keruntuhan mereka, akan dipelajari selama bertahun-tahun oleh para analis militer.

Baca Juga: Bak Jadi Benteng Terakhir, Masyrakat Afghanistan Kabur Lewat Bandara Kabul Usai Taliban Kuasai Ibukota, Ternyata Bandara ini Simpan Sejarah Keemasan Era Uni Soviet

Runtuhnya pasukan Afghanistan sendiri tidak berbeda jauh dengan yang terjadi di Irak.

Meski telah dilengkapi senjata canggih, sebagian besar pasukan tidak memiliki motivasi untuk bertempur.

"Uang tidak bisa membeli kemauan."

"Anda tidak dapat membeli kepemimpinan," kata John Kirby, kepala juru bicara Menteri Pertahanan Lloyd Austin pada Senin.

24h
24h

Taliban berbicara di depan awak media Al-Jazeera.

Baca Juga: Sumpah Mati Bakal Lindungi Kotanya dari Taliban, Panglima Militer ini Malah Kabur Duluan Saat Afghanistan Jatuh,Rumah Mewah Berlapis Emasnya ini Pun Jadi Sorotan!

Pensiunan Letnan Jenderal Angkatan Darat AS, Doug Lute menilai, ada kekurangan internal di pasukan Afghanistan.

"Prinsip perang tetap – faktor moral mendominasi faktor material," katanya.

"Moral, disiplin, kepemimpinan, kekompakan unit lebih menentukan daripada jumlah pasukan dan peralatan."

"Sebagai orang luar di Afghanistan, kami dapat menyediakan materi,"

"Tetapi, hanya orang Afghanistan yang dapat memberikan faktor moral yang tidak berwujud," kata mantan tentara yang menjadi pengarah strategi Perang Afghanistan di masa pemerintahan George W Bush dan Barack Obama ini.

Baca Juga: Nahas, Ketakutan Setengah Mati usai Taliban Rebut Kota, 2 Orang Ini Nekat Ikat Diri di Roda Pesawat yang Terbang Demi bisa Kabur dari Afghanistan, Endingnya Sungguh Tragis

Di sisi lain, geriyawan Taliban dengan jumlah kecil dan tanpa peralatan canggih mampu menjadi kekuatan yang unggul.

Taliban dengan cepat menguasai kota-kota penting di Afghanistan hingga berhasil menduduki Istana Kepresidenan di Kabul pada Minggu lalu.

Presiden AS, Joe Biden, mengaku tidak mengira pemerintah Afghanistan akan runtuh oleh Taliban secepat ini.

Tangkap layar Al Jazeera

Taliban menguasai istana presiden Afghanistan

Baca Juga: Terkenal Miliki Paras Tampan dan Kaya Raya, Ternyata Pangeran Harry Jago Terbangkan Heli Tempur dan Kerap Jalankan Misi Berbahaya, Bahkan Nyaris Diculik Taliban!

Latihan pembangunan kekuatan Afghanistan sangat bergantung pada sumbangan Amerika, hingga Pentagon membayar gaji pasukan Afghanistan.

Namun dilaporkan, dana itu beberapa kali dikorupsi oleh oknum pejabat.

Dari sekitar USD 145 miliar yang dihabiskan pemerintah AS untuk membangun kembali Afghanistan, sekitar USD 83 miliar digunakan untuk mengembangkan dan mempertahankan tentara dan polisi negara ini, menurut Special Inspector General for Afghanistan Reconstruction.

Baca Juga: Masih Ingat Foto Ikonik 'Gadis Afganistan' yang Pernah Nongol di Kaver Majalah National Geographic 1985 Ini? Menurut Sosok Ini, Ada Kebohongan Besar di Baliknya

USD 145 miliar adalah tambahan dari USD 837 miliar yang dihabiskan Amerika Serikat untuk berperang, dimulai sejak invasi pada Oktober 2001.

Dana sebesar USD 83 miliar yang diinvestasikan untuk pasukan Afghanistan selama 20 tahun, besarnya hampir dua kali lipat dari anggaran untuk seluruh Korps Marinir AS tahun lalu.

Biaya ini juga melebihi anggaran pemerintah AS pada tahun lalu untuk memberi bantuan kupon makanan bagi 40 juta warga Amerika Serikat.

Tag

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber AP News