Suar.ID - Hingga kini kondisi di Afghanistan kian makin tegang.
Pasalnya, Taliban dikabarkan berhasil menduduki Ibukota Afghanistan dan juga berhasil menguasai beberapa bangunan.
Dilansir Intisari-online.com dari BBC, banyak orang yang mati-matian menyelamatkan diri hingga memenuhi Bandara Kabul.
Akibat banyaknya orang yang berada di bandara ini pun malah membuat situasi menjadi kacau.
Bahkan saat terjadi kepanikan usai pasukan Amerika Serikat melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan massa.
Dilaporkan, akibat tindakan ini setidaknya ada 2 orang meninggal dunia akibat terinjak-injak, menurut para saksi mata di Kabul pada BBC.
Di sisi lain, Kantor berita Reuters menyebutkan kalau jumlah yang meninggal ini lebih tinggi dengan mengutip satu saksi mata yang mengatakan melihat 5 jenazah orang diangkut.
Saksi ata lain pun mengatakan tak jelas apakah korban tewas ini karena tertembak atau meninggal karena terinjak-injak.
Ratusan orang segera menuju ke Bandara Kabul ini berupaya meninggalkan Afghanistan, bahkan sampai saling berebut masuk ke pesawat usai Taliban menduduki ibukota.
Sebelumnya, AS sempat mengatakan kalau semua staf kedutaan telah berada di Bandara Internasional dan siap diterbangkan.
Sementara itu, ada lebih dari 60 negara yang mengeluarkan pernyataan bersama dan menyerukan agar Taliban ini mengizinkan orang-orang meninggalkan Afghanistan dengan aman.
Bandara Kabul pun kini menjadi satu-satunya jalan keluar bagi mereka yang melarikan diri dari kekacauan perang yang terjadi di Afghanistan.
Begitu juga bagi pasukan AS, hanya ada satu jalan masuk bagi pasukan yang dikirimnya untuk melindungi diplomatnya, yaitu Bandar Internasional Kabul.
Karenanya tak heran kalau aliran orang yang hendak menyelamatkan diri ini terus berjalan ke bandara tersebut.
Melansir dari AP News (14/8/2021), Bandar Internasional Kabul yang secara resmi dikenal sebagai Bandara Internasional Hamid Karzai usai penggulingan Taliban yang dipimpin AS pada 2001, terletak di timur laut kota.
Landasan pacu tunggalnya cukup panjang untuk menampung pesawat militer, lapangan terbang secara keseluruhan dapat menampung lebih dari 100 pesawat di darat.
Bandara ini sendiri dikelilingi oleh pagar pembatas dan diamankan oleh beberapa pos pemeriksaan.
Bandara ini juga terlihat dari pegunungan yang mengelilingi ibukota Afghanistan.
Di hari biasa, terminal ini akan dipenuhi orang Afghanistan dengan setelan bisnis dan pakaian tradisional, berbaur dengan kontraktor militer bertato yang mengenakan kacamata hitam dan pekerja bantuan dari seluruh penjuru dunia.
Kendati begitu, kini suasana tersebut digantikan kepanikan orang-orang yang ingin meninggalkan negara ini.
Bandara ini sendiri dibangun oleh Uni Soviet pada masa-masa makmur Afghanistan pada tahun 1960.
Insinyur Soviet membangun bandara pada tahun ini sebagai hadiah sementara Amerika menawarkan bantuannya sendiri untuk mengembangkan lapangan terbang Afghanistan selama Perang Dingin, mengutip AP News.
Di masa ini sendiri, Afghanistan menjadi negara yang sangat berkembang dan menyamai negara lain di dunia.
Banyak wisatawan asing yang datang dari Amerika, Eropa, India, dan daerah lain di seluruh dunia memasuki negara ini melalui Bandara Kabul.
Selanjutnya, masa keemasan Afghanistan ini berakhir pada akhir 1970-an saat negara ini mulai menghadapi masalah politik.
Usai invasi Soviet 1979 ke Afghanistan, Bandara ini pun menjadi pangkalan militer utama bagi Moskow.
Bandara ini juga digunakan oleh pasukan militer dari mantan presiden Afghanistan, Mohammad Najibullah hingga tahun 1992.
Selain itu, bandara ini juga sempat jatuh ke tentara mujahidin lokal selama beberapa tahun sebelum diambil alih oleh Taliban hingga akhir tahun 2001.
Bandara kabul ini mengalami kerusakan selama perang intra Afghanistan dan ketika menjadi target serangan udara dalam invasi pimpinan AS pada tahun 2001.
Barat memberikan puluhan juta dolar untuk membangun kembali bandara dan membersihkannya dari ranjau dan bom yang tak meledak.
Sedangkan Jepang memberikan sumbangan untuk membeli detektor logan dan membantu membangun terminal internasional baru bandara.