Masih Belum Dapat Bagian Vaksin, Ilmuwan Ini Pun Bagikan Kabar Bahagia, Ungkap Cara Kurangi Risiko Covid-19 Hingga 10 Persen, Cukup Tiap Hari Konsumsi Minuman Sejuta Umat ini, Apa Ya?

Senin, 09 Agustus 2021 | 11:33
Pixabay

Ilustrasi COVID-19 yang menyerang dunia.

Suar.ID - Kasus Covid-19 di Indonesia hingga kini masih banyak terjadi.

Karena itulah pemerintah pun sampai sekarang gencar melakukan program vaksin.

Hal ini dikarenakan dengan suntikan vaksin Covid-19 ini bisa mengurangi risiko Covid-19.

Suntikan vaksin ini bisa memberikan perlingduang dan juga mengurangi gejala Covid-19.

Baca Juga: Sebelum Menyesal Akhirnya, Ketahui Cara Mengatasi Stres di Masa Pandemi Covid-19, Ternyata Gampang Banget!

Meski begitu, di Indonesia pemberian vaksin Covid-19 ini dianggap masih belum merata.

Hal ini tentu saja menjadi sebuah masalah yang serius.

Pasalnya, belum meratanya vaksin ini bisa menghambat untuk mencapai kekebalan kawanan Covid-19.

Baca Juga: Satu Indonesia Perlu Waspada! Ahli Sebut Lebih Menular dan Berbahaya, Begini Cara Mengatasi Anak-anak Tertular Covid-19

Kendati begitu, Anda nampaknya bisa sedikit bernapas lega.

Dilansir Intisari-online.com, seorang ilmuwan sejuta umat ini bisa mengurangi risiko Covid-19 hingga 10 persen.

Pixabay.com

Ilustrasi kopi

Minuman ini tak lain dan tak bukan adalah kopi.

Baca Juga: Di Saat teman-teman Mengkhawatirkan Kesehatannya, Perempuan ini Tetap Nekat Berjuang Mati-matian untuk Jadi Paskibra Hingga Berakhir Drop dan Meninggal Dunia, Gubernur Jambi: Dia ingin Membahagiakan Orangtua

Minum satu atau lebih cangkir kopi ini per hari bisa mengurangi risiko Covid-19 dibandingkan mereka yang tak pernah minuman kopi.

Tak cuma itu, mengkonsumsi setidaknya 0,67 porsi sayuran per hari(dimasak atau mentah, tidak termasuk kentang) dikaitkan dengan penurunan risiko infeksi Covid-19.

Temuan ini pun bisa dijelaskan dalam artikel mengenai nutrisi dan perlindungan Covid-19 yang belum lama ini diterbitkan di jurnal Amerika Nutrients.

Para penulis percayaini adalah studi pertama yang menggunakan data populasi untuk meneliti peran diet tertentu dalam mencegah Covid-19.

Baca Juga: Paginya Ditegur Atasan, Ternyata Pemuda Ini Sempat Dapatkan Firasat dari Mimpinya Semalam Bermain dengan Kucing, Pertanda Buruk?

"Nutrisi seseorang mempengaruhi kekebalan," kata penulis senior Marilyn Cornelis, seorang profesor kedokteran pencegahan di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Feinberg, di Chicago, AS.

"Dan sistem kekebalan memainkan peran penting dalam kerentanan dan respons individu terhadap penyakit menular, termasuk Covid-19," katanya.

Penelitian pun menunjukkan kalau meenyusui juga dapat memberikan efek perlindungan serta mengurangi makan daging olahan.

Menyusui pada usia dini ini mengurangi risiko sebesar 10 persen dengan tak disusui.

Baca Juga: Ogah cuma Ucapkan Makasih usai Diberi Tumpangan, Anak Sultan Ini Sebar Uang Rp 5 Juta di Mobil Temannya: Orang Kaya Memang Punya Sifat Aneh

Kemudian, Profesor Cornelis pun juga menambahkan, "Selain mengikuti pedoman yang saat ini berlaku untuk memperlambat penyebaran virus, kami mendukung cara lain yang relatif sederhana agar individu dapat mengurangi peluang risiko penyakit, yaitu melalui diet dan nutrisi".

Pixabay

Ilustrasi Covid-19

Thanh-Huyen Vu, penulis pertama penelitian dan profesor kedokteran penelitian di Universitas Northwestern.

Saat ini memimpin analisi untuk menentukan apakah perilaku diet protektif ini khusus untuk Covid-19 atau infeksi pernapasan yang lebih luas.

Baca Juga: Hubungan Asmara Gisel dengan Wijin Terancam Usai Dirinya Ketahuan Lakukan Hubungan Intim Hingga 5 Kali dengan Nobu, Pakar Mikro Ekspresi ini Pun Kuliti Hubungan Ibu Gempi dengan Sang Kekasih Kini, Sebut Soal Tekanan Hingga Beban Berat, Kenapa Nih?

Sebagaian besar penelitian nutrisi Dr Thanh Huyen Vu pun menggunakan genetika dan dengan semua peserta Biobank Inggris.

Ia pun berharap dapat menggunakan informasi ini untuk memahami bagaiman diet dan nutrisi membantu melindungi dari penyakit.

Selain itu, studi ini pun didukung oleh hibah K01AG053477 dari National Institute on Aging dari US National Institutes of Health.

Baca Juga: Rekaman Suaranya Bongkar Aib Olla Ramlan Kadung Tersebar, Nindy Ayunda: Ngomongin Orang Bukan Berarti Membenci

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Sumber : intisari-online.com

Baca Lainnya