Nyesel Baru Tahu Sekarang! Ternyata Begini Cara Mudah Mengatasi Perut Begah Setelah Makan Kenyang di Dapur

Minggu, 08 Agustus 2021 | 17:17
Kompas

Ilustrasi perut begah

Suar.ID - Beberapa orang sering merasakan perut begah setelah makan kenyang di dapur.

Kondisi perut begah ini tentu saja bisa mengganggu aktivitas setelah makan.

Oleh karena itu Anda perlu mengetahui cara mengatasi perut begah setelah makan kenyang.

Baca Juga: Sudahi Pemakaian Krim Bahan Kimiamu, Bahan Alami Ini Ternyata Jauh Lebih Efektif untuk Mengatasi Payudara Kendor, Berikut Ini Penjelasan Lebih Lengkapnya

Pernahkah Anad berada dalam kondisi sangat kenyang dan perut begah hingga merasa sulit bergerak?

Kita tahu kondisi itu sangat lah tidak nyaman.

Terkadang celana yang kita gunakan saat itu juga menjadi terasa sempit.

Jika berada pada situasi tersebut, apa yang harus kita lakukan?

Baca Juga: Pantas Saja! Salah Satu Alasan Kenapa Kamu Susah Kurus Karena Kamu Kurang Bahagia? Cek Faktanya Kenapa Makanan Bisa Mengatasi Mood yang Berantakan dan Bikin Kamu Gagal Diet

Ahli diet terakreditasi dari Sydney, Melissa Meier berbagi tipsnya.

Namun, satu hal yang menurutnya perlu diingat adalah, bertindak proaktif dalam pencegahan sehingga kita tidak akan terlalu sering mengalami kondisi sulit ini.

Seperti dengan mengatur kecepatan makan, latihan mengontrol porsi, dan peka dalam mendengarkan isyarat rasa lapar dan kenyang dari tubuh.

Namun, jika memang sudah terlanjur makan berlebih, seperti dalam momentum pesta atau hari besar, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman atau begah karena kebanyakan makan.

1. Lakukan gerakan ringan

Anda mungkin merasa sangat begah hingga harus bersandar di kursi, setelah kebanyakan makan.

Dalam kondisi tersebut, cobalah untuk melakukan beberapa gerakan ringan.

Anda tidak perlu lari jarak jauh untuk membakar kalori tersebut, cukup lakukan peregangan atau jalan kaki sejenak untuk membantu sistem pencernaan agar tetap bergerak.

Lakukan gerakan-gerakan ringan ini hingga Anda merasa tubuh sedikit lebih nyaman.

2. Terapkan mindfulness

Tips ini juga cenderung untuk jangka panjang.

Anda tidak perlu membatasi diri untuk "mengganti" apa yang Anda makan.

Yang harus dilakukan adalah fokus pada makanan bergizi dan menikmatinya dengan penuh kesadaran atau mindfulness.

Apa maksudnya?

Pada dasarnya, praktik mendengarkan isyarat lapar dan kenyang dari tubuh bisa membantu Anda mengelola kapan dan seberapa banyak Anda perlu makan.

Misalnya, Anda bisa membedakan rasa lapar yang benar-benar memerlukan makan dan tidak.

Baca Juga: Satu Indonesia Perlu Waspada! Ahli Sebut Lebih Menular dan Berbahaya, Begini Cara Mengatasi Anak-anak Tertular Covid-19

Siapa tahu, rasa lapar yang Anda rasakan sebetulnya adalah sinyal haus atau Anda hanya membutuhkan camilan ringan untuk menghadapi emosi tertentu, seperti kebosanan, kesedihan, atau stres.

Jika Anda benar-benar lapar dan memutuskan untuk makan, makan lah dengan penuh kesadaran dengan melibatkan semua indra Anda, indra perasa, sentuhan, penciuman, penglihatan dan suara, bukan hanya memasukkan makanan ke dalam mulut tanpa berpikir dua kali.

Ini bisa dilakukan dengan memfokuskan diri hanya pada makanan ketika makan, tidak melakukan kegiatan lainnya seperti sambil bermain ponsel.

Pada dasarnya, praktik-praktik ini akan memungkinkan Anda untuk benar-benar menikmati setiap suapan, yang pada akhirnya akan mengurangi kemungkinan makan berlebih di masa mendatang.

Baca Juga: Jangan Sampai Kecolongan, Inilah Alasan Kucing Hilang Nafsu Makan dan Cara Mengatasinya

3. Merenungkan

Tahap ini mungkin tidak akan memberikan dampak langsung, tetapi sangat penting untuk jangka panjang.

Luangkan waktu untuk merenung sejenak. Berilah dirimu kelonggaran untuk sejenak tidak perlu diet ketat di pagi harinya dan menjalani hari apa adanya.

Terima lah fakta bahwa sesekali bersenang-senang dengan makanan adalah bagian dari hidup dan tidak akan berdampak signifikan pada kesehatan jangka panjang.

Untuk bisa mengatakn itu pada diri Anda sendiri, cobalah mencatat seberapa sering kondisi makan berlebihan itu terjadi.

Jika hanya satu-dua kali dalam sebulan, maka itu bukan lah masalah besar.

Namun, jika kondisi itu terjadi secara teratur, sering atau dilakukan secara rahasia, maka tandanya Anda mungkin memerlukan bimbingan profesional untuk membantu memperbaiki hubungan Anda dengan makanan.

Tag

Editor : Adrie Saputra

Sumber Nakita.ID