Suar.ID - Berzina dengan Waria jadi Momen Terakhir Hidup PNS Ini, Rupanya Bermula dari Hal Mengejutkan Ini.
Kronologi PNS meninggal dekat mal usai berzina dengan waria.
PNS usia lanjut itu meninggal dunia mendadak setelah melakukan hubungan badan dengan wanita separuh pria atau waria.
Pria bernama Irwan (63) ditemukan tergeletak di teras sebuah toko yang tak jauh dari Binjai Supermall, Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara.
Sebelum meninggal, Irwan sempat kencan dengan seorang waria.
Kasubbag Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting mengatakan, waria yang kencan dengan Irwan adalah MY (45), warga Kelurahan Nangka, Kecamatan Binjai Utara.
MY dan Irwan disebut-sebut terlihat berduaan pada Minggu malam.
Kepada polisi, MY mengatakan, memang kerap diajak kencan oleh korban.
Biasanya, MY akan diberikan imbalan Rp 30 ribu.
"MY mengaku memang sempat melakukan hubungan oral seks pada malam hari sebelum korban meninggal dunia," ujar Iptu Siswanto Ginting, melansir Tribun Medan.
Irwan diduga memiliki riwayat sakit.
Pasalnya, tak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah berdasarkan hasil penyelidikan.
Adapun, Irwan ternyata tiba-tiba mengalami kejang hingga akhirnya tak sadarkan diri dan meninggal dunia.
"Di sekitar lokasi penemuan, kami tidak menemukan adanya tanda atau barang bukti yang mencurigakan,"
"Hanya sejumlah kartu identitas milik korban yang kita temukan di lokasi," kata Iptu Siswanto Ginting.
Dari kartu identitas itu, korban diketahui merupakan pensiunan pegawai negeri sipil atau PNS.
Korban adalah warga Jalan Bantara Raya, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai.
Lalu, barang bukti yang ditemukan petugas yakni, satu unit sepeda motor Honda Spacy putih BK 5050 ADO, satu helm, satu jaket, sepasang sandal jepit, satu botol kecil minyak angin, serta satu dompet berisi uang Rp 79 ribu, KTP, SIM, STNK.
Atas permohonan dari pihak keluarga, jenazah korban tidak dilakukan divisum dan langsung dibawa ke rumah duka untuk prosesi pemakaman.
Sementara di kisah waria yang lain, seorang pria lari tunggang langgang tanpa busana keluar hotel usai sadar PSK yang disewa ternyata bukan wanita tulen.
Kejadian tersebut terjkadi di sebuah kamar hotel OYO Prime, Medan, Sumatra Utara.
Meski telah ditelanjangi, AAD nekat melarikan diri dan meminta pertolongan dari warga karena takut saat diancam akan dibunuh.
Warga lalu membantu AAD dan langsung menggerebek hotel tempat peristiwa tersebut berlangsung.
Seperti yang dilansir Kompas.com, Sabtu (30/5/2020), kejadian tersebut bermula dari AAD yang berhasil berkenalan dengan seorang wanita secara online.
Keduanya lalu saling bertukar pesan dan berujung pada ajakan wanita yang mengaku bernama Windi Dian itu untuk bertemu.
Korban yang tergiur langsung menyetujui dan mendatangi tempat pertemuan pada waktu yang telah ditentukan.
Usai bertemu, AAD lalu diajak oleh wanita tersebut ke sebuah hotel yang berada di Jalan Waru, Medan Petisah, kota Medan.
Korban yang tidak memiliki prasangka apapun kemudian masuk ke kamar 305 yang telah mereka pesan.
"Setelah ketemuan, Windi Dian mengajak AAD ke Hotel OYO Prime Inn kamar 305 untuk mandi, untuk membersihkan diri," tutur Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing saat dikonfirmasi, Sabtu (30/5/2020).
Tak disangka-sangka, di dalam kamar hotel tersebut sudah ada seorang waria yang menunggu kedatangan mereka.
Waria bernama Zega tersebut kemudian menyuruh AAD untuk melepaskan semua pakaiannya.
Lalu datang lagi seorang waria lain bernama Brenda alias Reza Iqbal yang bertugas menyita pakaian dan tas milik korban.
Ia juga meminta uang jutaan rumah dan mengancam akan membunuh AAD dengan sadis bila permintaanya tidak dituruti.
"Reza Iqbal alias Brenda mengancam AAD dengan mengatakan 'kau bayar Rp 5 juta, kalau enggak kugorok kau'," imbuh Martuasah.
Karena ketakutan, AAD nekat berlari keluar dari kamar hotel tersebut meninggalkan baju dan harta bendanya.
Ia kabur dan berteriak-teriak minta tolong pada warga yang ada di sekitar hotel tersebut.
Dilansir Tribun-Medan, Sabtu (30/5/2020), warga yang heran melihat AAD berlari sambil telanjang lalu menghentikan korban dan menanyainya.
"Kenapa kau?
Ada apa ini, kok bisa telanjang kau?" tanya warga bernama Doli.
"Tolong bang, tolong saya bang.
Saya mau dirampok oleh mereka," jawab AAD.
Korban yang kemudian diberi pakaian lalu menuturkan kronologi kejadian yang membuat ia terbirit-birit.
"Awalnya saya kenalan dengan cewek melalui aplikasi Mi Chat bang.
Kemudian aku disuruhnya datang ke hotel ini, dengan iming-iming berhubungan badan," tutur AAD saat itu.
"Tetapi setelah berada di dalam, saya tidak mengetahui adanya dua orang waria, dan mau menjebak saya dengan meminta uang jutaan rupiah," lanjutnya.
Berang mendengar kejadian yang menimpa korban, warga mendatangi hotel dan berteriak-teriak meminta pelaku dikeluarkan.
"Keluarkan pelaku-pelaku maksiat dari kampung ini.
Jangan kotori kampung kami dengan zina," teriak warga.
Namun petugas hotel malah membentak para warga dan mengatakan bahwa mereka tidak berwenang melakukan peggerebekan tersebut.
Menanggapi hal itu warga kemudian meminta AAD untuk membuat laporan pada Polsek Medan Baru agar masalah tersebut bisa segera diselesaikan.
Sekitar setengah jam kemudian, pihak kepolisian datang dan meminta petugas hotel untuk mengizinkan mereka melakukan penggeledahan.
Akhirnya ketiga pelaku berhasil diringkus dari dalam kamar dan langsung digiring ke kantor polisi.
Menurut salah seorang polisi yang ikut dalam operasi penangkapan tersebut, ternyata modus pemerasan itu bukan pertama kalinya dilakukan.
"Sudah sering mereka ini, ini-ini aja orangnya," ungkapnya.