Senior Macam Apa Ini? Orangtua Pengen Anaknya Menuntut Ilmu, 3 Pria Ini Malah Tega Siksa Alat Vital Seorang Mahasiswa Laiknya Psikopat hingga Tewas

Minggu, 25 Juli 2021 | 13:03
Kolase gambar Sripoku/Resha

Anaknya Tewas Kejang-kejang Usai Kemaluannya Ditendang dengan Alasan Sepele, Ibu Mahasiswa di Palembang Histeris Minta Pelaku Dihukum Mati

Suar.ID- Dunia pendidikan di Indonesia pernah tercoreng dengan kasus kekerasan yang dilakukan oleh senior kepada juniornya dan membuat publik elus dada.

Dalam kasus yang sangat miris, seorang mahasiswa Universitas Taman Siswa (UNITAS) di Palembang, Sumatera Selatan, menjadi korban kebiadapan seniornya.

Melansir dari Kompas.com, kasus keji itu terjadi pada tahun 2019.

Korban saat itu sedang mengikuti Diksar Menwa pada 16 Oktober 2019 lalu.

Baca Juga: Selama Ini Masyarakat Indonesia Terkecoh, Vitamin D dan Kalsium Saja Tak Cukup untuk Kesehatan Tulang, Berikut Penjelasan dari Ahli Nutrisi Secara Lengkap

Dalam kasus ini terdapat tiga tersangka yang merupakan senior korban dari Menwa yang berasal dari Universitas Muhammadiyah, Palembang.

Ketiga tersangka tersebut adalah R, IS dan KI.

Diketahui panitia diksar berasal dari mahasiswa Muhammadiyah Palembang, sedangkan pesertanya dari UNITAS.

Diketahui, selama acara diksar berlangsung, terlihat jelas adanya tindak kekerasan yang terjadi pada korban dari ketiga seniornya tersebut.

Akibat tindak kekerasan itu, Muhammad Akbar jatuh dan terguling ke tanah hingga membutuhkan bantuan medis.

Reka adegan rekontruksi kasus pun telah digelar oleh Polres Ogan Ilir, Sumatera Selatan pada Senin (11/11/2019) kemarin.

Reka adegan diikuti oleh tiga tersangka, puluhan saksi, jaksa penuntut dari Kejari Ogan Ilir dan penasihat hukum tersangka serta keluarga korban.

Baca Juga: Pantas Saja! Terkenal Punya Banyak Haters, Selebgram Aceh yang Picu Kerumunan Ini Bahkan Harus Sewa Ajudan demi Membuat Dirinya Aman Jika Berada di Tempat Umum

Puluhan personel polisi yang berseragam maupun pakaian sipil mengawal reka adegan yang disaksikan Kapolres Ogan Ilir AKBP Imam Tarmudi.

Berdasarkan kesaksian para saksi mata, Muhammad Akbar sempat berteriak-teriak kesakitan saat menjalani diksar Menwa.

"Saya sempat menenangkan Akbar (korban), yang berteriak-teriak setelah mendapat materi.

Ia teriak meluapkan emosinya, dalam posisi terbaring," ujar salah seorang saksi yang juga Ketua Satuan Menwa Taman Siswa, Agustinus.

Saksi juga menyebut korban sempat diikat kakinya oleh salah satu senior.

Kompas.com

Mahasiswa Universitas Taman Siswa (Tamsis) Palembang Muhammad Akbar (19) yang tewas ketika mengikuti pra diksar Menwa saat berada di rumah sakit Bhayangkara Palembang, Kamis (17/10/2019).

Berdasarkan pengakuan pelaku yang mengikat, tindakan itu ia lakukan untuk meluruskan kaki korban yang keram dan tak bisa berjalan.

Tak hanya mengikat kaki korban dengan tali, dalam rekonstruksi yang dilakukan, salah satu senior menendang kemaluan korban dari belakang.

Hal itu ia lakukan dengan dalih pendisplinan saat korban hendak beraktivitas pagi.

Akibat tendangan tersebut, korban sempat terguling di lapangan sambil memegang kemaluannya dengan ekspresi kesakitan.

Tak lama dari aksi tersebut, korban tiba-tiba mengalami kejang-kejang hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat.

Baca Juga: Lelah Diselingkuhi Berkali-kali Kini Mantap Putuskan untuk Cerai, Sinta Relakan Suaminya untuk Si Pelakor Sambil Memberikan Pintu Maaf, Kepada Netizen: Terima Kasih Atas Supportnya

Namun sayang, rupanya nyawa korban tak bisa diselamatkan.

Saat menyaksikan reka adegan kasus kekerasan yang membunuh anaknya, ibunda Muhammad Akbar tak berhenti-hentinya menangis.

Sesekali ia melampiaskan amarahnya kepada 3 tersangka kasus pembunuhan anaknya.

"Kejam sekali kalian, anak saya kalian perlakukan seperti itu.

Kompas.com

Jenazah Muhammad Akbar (19) mahasiswa Universitas Taman Siswa (Unitas) Palembang ketika berada di rumah sakit Bhayangkara Palembang, Kamis (17/10/2019).

Anak saya di sini untuk pendidikan, kenyataannya dia disiksa," teriak Ibunda Muhammad Akbar dari pinggir garis pembatas.

Ibu korban meminta kepada aparat, untuk menegakkan keadilan kepada siapapun yang ditetapkan sebagai tersangka.

Ibunda Muhammad Akbar berharap pula agar jika ada tersangka lain yang terlibat, untuk diproses secara hukum.

"Harapan saya kepada ketiga tersangka dihukum mati," jelasnya.

Editor : Adrie Saputra

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya