Suar.ID - Masih ingat sosok Miriam Aziz?
Dia merupakan mantan istri kedua Sultan Hassanal Bolkiah.
Miriam Aziz telah bercerai dengan Sultan Hassanal pada tahun 2003.
Lama tak muncul ke publik, Miriam Aziz ternyata punya perasalahan hidup yang begitu berat.
Miriam yang diceraikan oleh Sultan Brunei akhirnya mengalami kekecewaan berat.
Mariam pun melampiaskan kekecewaannya itu dengan bermain judi.
Melansir dari Grid.ID, dengan harta gono-gini yang diterimanya dari sang Sultan, Mariam bersama pengawalnya, Fatimah Kumin Lim, berkeliling dunia menjajal kasino-kasino kelas atas.
Mariam pun kerap berkeliling London dan Macau hanya untuk berada di meja kasino.
Dari meja judi itu pula, nasib buruk mulai menghampiri Mariam.
Mantan pramugari Royal Brunei Airlines ini ditipu oleh sahabatnya sendiri, Aviva Amir, saat keduanya bertemu di London.
Tertipu oleh akal bulus Aviva, Mariam menceritakan semua isi hatinya dan juga rahasia kehidupan pribadinya dengan Sultan Hassanal Bolkiah.
Ketika Aviva tahu jika Mariam mendapat banyak harta dari Sultan, ia pun menipu Mariam dan mengenalkan ibunda Pangeran Mateen ini dengan seorang laki-laki.
Hubungan Mariam dengan laki-laki itu pun hanya dilakukan via telepon.
Namun, ketika belum sempat bertatap muka, pasangan baru Mariam itu sudah menguras hartanya sebesar 2 juta dolar (sekitar Rp 28 miliar).
Mariamlangsung melaporkan kasus penipuannya ke Pengadilan London.
Polisi pun mengamankan Aviva yang ternyata telah menipu Mariam dan berpura-pura sebagai lelaki, ketika berhubungan dengan mantan istri Sultan via telepon.
Buntung karena uangnya tak kembali, Mariam harus berurusan kembali dengan hukum pada tahun 2012 silam.
Ya, saat itu Mariam melaporkan pengawalnya sendiri, Fatimah Kumin Lim telah mencuri perhiasan di rumahnyayang berada di Pembroke Gardens Kesington, Inggris.
Mariam mengungkapkan jika Fatimah telah mencuri perhiasannya berupa kalung, giwang dan berlian senilai Rp 170 miliar.
Kasus pencurian yang menimpa Mariam ini pun dilimpahkan kepada kepolisian Brunei, lantaran perhiasan yang dicuri merupakan perhiasaan kerajaan Brunei, yang tak boleh dijual.
Namun saat diadili, Fatimah menyangkal tuduhan bosnya itu, ia berdalih jika Mariam lah yang telah menyuruhnya menjual perhiasan demi melunasi utang judi.
Saat terhimpit, Mariam mengakui jika dirinya memang terjerat sejumlah utang lantaran kalah berjudi.
Meski begitu, pengadilan tetap memenangkan pihak Mariam, dan meminta pedagang logam mulia di Swiss mengembalikan perhiasan Mariam.
Namun, pedagang logam mulia di Swiss itu menolak, hingga membuat Mariam harus menempuh jalur hukum lagi.