Suar.ID - Ingat, hati-hati kalau pakaiobat pelangsing yang beredar di pasaran karena di dalamnya banyak zat kimia berbahaya.
Bukannya bikin langsing singset, obat pelangsing ini bisa membahayakanmu bila tak dipakai dengan cara yang benar.
Setidaknya ada beberapa zat kimia berbahaya yang terkandung dalam obat pelangsing yang biasa kita konsumsi.
Amphetamine
Sekadar informasi, obat pelangsing biasanya mengandung psikotropika golongan II, yang merupakan turunan dari amphetamine.
Alangkah baiknya jika Anda konsultasi dulu ke dokter supaya tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Bumetanide
Selain itu, obat pelangsing juga mengandung Bumetanide yang bisa menyebabkan diuretik.
Bumetanide juga menginduksi denyut jantung cepat serta meningkatkan risiko stroke.
Yang paling mengerikan, bisa memicu serangan jantung.
Ekstrak Grapefruit
Obat pelangsing juga mengandung ekstrak grapeftruit.
Ini menjadikannya sangat berbahaya bila disatukan dengan obat-obatan lain seperti astemizol, atorvastatin, dan sildenafil.
Jika sudah begitu, ia bisa menyebabkan efek samping seperti tekanan darah tinggi, kejang, diare, dan masalah ginjal.
Ephedra
Obat pelangsing juga mengandung Ephedra.
Karena efek bahayanya, FDA telah menarik beberapa pil diet yang mengadung ephedra karena bisa membahayakan penggunanya.
Ephedra disebut bisa menginduksi peningkatan denyut jantung dan jantung berdebar.
Sehingga bisa memunculkan risiko serangan jantung dan stroke.
Fenilpropanolamin (PPA)
Obat pelangsing juga mengandung fenilpropanolamin, yang biasanya sering digunakan sebagai bahan pada obat flu, batuk, dan antialergi.
Baca Juga: Shanty Widihastuti Sempat Bertengkar Hebat hingga Ancam Suaminya Denny Cagur, Begilah Ancamannya!
Dalam obat pelangsing, PPA digunakan untuk menekan nafsu makan. Menurut riset, PPA dapat meningkatkan risiko stroke hemoragik.
Fenitoin
Obat pelangsing juga mengadung fenitoin, senyawa kimia yang digunakan untuk menekan nafsu makan.
Tapi kalau digunakan dalam dosis tinggi ia bisa memicu alergi dan menyebabkan sembelit dan cadel dan sakit kepala dan sakit perut dan mual dan muntah dan tremor dan, yang paling mengerikan, penyakit kuning.
Fenolftalein
Obat pelangsing juga mengandung fenolftalein yang biasanya digunakan untuk menekan nafsu makan.
Tapi hati-hati, zat kimia berbahaya ini bisa meningkatkan risiko tumor.
Baca Juga: Waspada! Ini Daftar Obat Herbal Berbahaya yang Ditarik BPOM, Banyak Jenis Obat Pelangsing
Fenproporex
Obat pelangsing Anda juga mengandung fenproporex, sejenis stimulan yang diubah menjadi amfetamin dalam tubuh.
Zat kimia ini bisa menyebabkan nyeri di dada, sakit kepala, dan insomnia.
Ada yang bilang, efek dari zat ini adalah munculnya pikiran untuk bunuh diri.
Rimonabant
Rimonabant tidak disetujui oleh FDA karena memengaruhi otak dengan meningkatkan risiko depresi dan keinginan bunuh diri.
Sibutramine
Konon, efek yang ditimbulkan senyawa kimia ini lebih rendah dari ephedra.
Tapi ternyata, sibutramine justru dapat menyebabkan efek samping yang lebih besar, termasuk masalah pencernaan (sakit perut, mual, hyperacidity , sembelit, nafsu makan meningkat), pernapasan (nasal dan peradangan sinus, eksaserbasi batuk, sakit tenggorokan, mulut kering), kulit (rash ), neurologis (pusing, sakit kepala, depresi, gugup, gelisah, insomnia), dan dismenore .
Sibutramine juga menyebabkan tekanan darah tinggi, jantung berdebar, meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, dan epilepsi.