Suar.ID - Darah tinggi sering datang tanpa gejala.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi tekanan darah berada di angka 130/80 mmHg atau lebih.
Secara signifikan, darah tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke pada seseorang.
Ketika didiagnosis mengalami hipertensi, orang-orang bisa mengonsumsi obat kimia untuk mengontrol tekanan darah.
Ada banyak obat penurun darah tinggi kimia tersedia tanpa resep maupun dengan resep dokter.
Tapi sayangnya, obat-obatan ini dilaporkan sering menyebabkan berbagai efek samping yang kurang menyenangkan.
Karena alasan ini, sebagian orang pun kemudian menaruh minat pada jalan pengobatan alami untuk menurunkan tekanan darah.
Salah satu obat alami yang sering dikatakan dapat secara efektif mengobati darah tinggi adalah bawang putih.
Apakah Anda termasuk orang yang penah mendengar anggapan ini?
Bagaimana tanggapan Anda? Benarkah bawang putih bisa menurunkan darah tinggi?
Merangkum Kompas.com, beberapa penelitian mengungkap bahwa bawang putih (Allium sativum) dapat membantu mengurangi tingkat tekanan darah sistolik dan diastolik.
Tekanan sistolik adalah tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat otot jantung relaksasi dan menerima darah yang kembali dari seluruh tubuh.
Dalam beberapa kasus, suplemen bawang putih bahkan dilaporkan dapat bekerja seefektif obat penurun tekanan darah standar dengan efek samping yang jauh lebih sedikit.
Salah satu studi yang menunjukkan manfaat bawang putih dapat menurukan darah tinggi adalah penelitian berjudul "Garlic lowers blood pressure in hypertensive subjects, improves arterial stiffness and gut microbiota: A review and meta-analysis" yang diterbitkan dalam jurnal Experimental and Therapeutic Medicine pada Februari 2020.
Sebuah uji klinis yang diterbitkan dalam jurnal European Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2013 juga menemukan bahwa bawang putih bisa bermanfaat untuk menurunkan darah tinggi.
Studi tersebut melibatkan 79 orang dengan tekanan darah sistolik tinggi yang tidak terkontrol.
Partisipan kemudian dibagi dan diberi ekstrak bawang putih dengan dosis 240 mg, 480 mg, dan 960 mg setiap hari selama 12 minggu.
Pada akhir masa pengobatan, diketahui kelompok partisipan yang mengonsumsi 480 mg atau 960 mg ekstrak bawang putih setiap hari menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik yang signifikan.
Sementara partisipan yang diberi 240 mg ekstrak bawang putih tidak mengalami penurunan tekanan darah sistolik yang signifikan.
Hal ini bisa berarti penderita hipertensi perlu mengonsumsi 480-960 mengekstrak bawang putih dalam sehari untuk bisa menurunkan darah tinggi.
Kemungkinan efek samping penggunaan bawang putih sebagai obat darah tinggi
Dilansir dari Very Well Health, meskipun bawang putih dalam jumlah normal dalam makanan kemungkinan aman bagi kebanyakan orang, suplemen bawang putih bisa jadi dapat menyebabkan sejumlah efek samping, termasuk heartburn, mual, dan diare.
Sementara itu, orang dengan gangguan pendarahan dan wanita hamil atau menyusui sebaiknya tidak mengonsumsi bawang putih.
Karena bawang putih dapat memperlambat pembekuan darah, mengonsumsi sayuran ini bersama dengan obat pengencer darah (termasuk aspirin dan warfarin) atau suplemen (seperti ginkgo) dapat meningkatkan risiko efek samping seperti pendarahan dan memar.
Cara menggunakan bawang putih untuk menurunkan darah tinggi
Meskipun meningkatkan asupan bawang putih dapat membantu meningkatkan kesehatan dan melindungi Anda dari tekanan darah tinggi, suplemen bawang putih tidak boleh digunakan sebagai pengganti perawatan standar hipertensi.
Jika Anda mempertimbangkan penggunaan bawang putih dalam pengobatan tekanan darah tinggi, lebih baik berkonsultasi dulu dengan dokter.
Secara umum obat hipertensi yang diresepkan dokter tetap harus diminum sesuai aturan karena suplemen bawang putih tidak bisa diandalkan sebagai satu-satunya pengobatan untuk darah tinggi.
Alternatif pengobatan darah tinggi alami lainnya
Sejumlah praktik gaya hidup sangat penting untuk mengendalikan tekanan darah Anda.
Praktik-praktik ini termasuk:
- Mengikuti diet seimbang
- Membatasi asupan natrium dan alkohol
- Mencapai dan atau mempertahankan berat badan yang sehat
- Berolahraga secara teratur
- Menghindari merokok
- Memasukkan teknik pengurangan stres ke dalam rutinitas harian.
Ada juga beberapa bukti bahwa memenuhi asam lemak omega 3, mempertahankan kadar vitamin D yang optimal, dan mengonsumsi ekstrak kakao secara teratur dapat membantu menjaga tekanan darah tetap terkendali.