Banyak Kabar Duka Justru Omzetnya Naik Pesat, Pengusaha Peti Mati Ini Justru Merasakan Ironi di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19: Tiap Bulan Naik Puluhan Juta

Minggu, 11 Juli 2021 | 11:03
Kompas.com/ Aam Aminullah

Pengusaha peti mati kebanjiran order di tengah derasnya kabar duka, hatinya merasa ironi

Suar.ID -Beberapa waktu terakhir, Indonesia sedang dalam masa darurat covid-19.

Kabar duka seperti hampir setiap hari terdengar di sekitar kita.

Lonjakan kasus harian pun kian meningkat pesat sampai-sampai Rumah Sakit dan tenaga kesahatan kewalahan.

Oleh sebab itu, pemerintah menerapkan kebijakan PPKM Darurat demi menekan laju penyebaran virus ini.

Banyak pedagang yang merasa kesulitan dengan kebijakan ini karena jam berdagang mereka harus dibatasi.

Namun, di tengah penurunan pendapatan bagi sebagian besar UMKM, pengusaha ini justru mengalami kenaikan omzet secara signifikan.

Baca Juga: Viral Petugas Tertibkan PPKM Darurat dengan Cara Borong Dagangan Penjual Sate, Netizen: Masih Ada yang Berhati Malaikat

Dikutip darikompas.com, pengusaha ini adalah pengusaha produsen peti mati.

Banyaknya pasien covid-19 yang tak selamat membuat permintaan pada peti mati meningkat tajam.

"Ramai orderan peti mati itu. Sebenarnya sudah mulai sejak pertengahan bulan Ramadhan kemarin. Kemudian pasca-Lebaran makin banyak pesanan,"ungkap Pipin Aripin seorang pengusaha peti mati dari Sumedang ini.

Ia mengaku permintaan yang datang kepadanya tidak hanya dari pihak personal saja.

Beberapa pesanan juga datang dari pihak instansi juga pemerintah mengingat banyak penyintas covid-19 yang tak selamat melawan virus jahat ini.

Meski pendapatannya naik, ia merasa hati kecilnya juga turut bersedih melihat kondisi seperti ini.

Baca Juga: Kasus Kematian Akibat Covid-19 Meningkat, Lahan Pemakaman di DKI Jakarta Semakin Menipis

Pipin mengaku bahwa omzetnya naik puluhan kali lipat setiap bulannya.

Ia terang-terangan menjelaskan bahwa pendapatannya bisa naik sampai puluhan juta rupiah per bulannya.

Orderannya juga tidak hanya dari Jawa Barat saja, tetapi juga dari daerah lain.

Namun dalam hati kecilnya, ia merasa sedih karena berita kasus kematian karena covid-19 di Indonesia sangat tinggi.

Tak ingin menjadi manusia yang tak punya hati nurani, ia justru berharap pandemi ini segera berakhir.

Terus terang ia sudah mulai kewalahan saat menerima tambahan pesanan sampai-sampai ia harus menambah karyawan agar permintaan dari konsumen bisa terpenuhi.

Baca Juga: Usir dan Dorong Petugas Pemakaman, Warga Rebut Jenazah Covid-10 hingga Bongkar Paksa Peti Mati

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber Kompas.com