Suar.ID- Sebelumnya sempat viral di media sosial soal restoran fiktif.
Video viral ini dibuat dan juga diunggah di Instagram dengan nama akun Instgram @kdviana.
Dalam video ini, sang pemilik akun membongkar aksi nakal pemilik resto yang diduga menggunakan nama resto makanan terkenal.
Bahkan lengkap dengan unggahan foto makanan yang terlihat mewah.
Tak sampai disitu, harga tiap makanan ini pun tak wajar.
Ketika didatangi, rupanya resto ini hanya sebuah rumah yang digunakan sebagai kedai atau dapur untuk memasak.
"Ini pakai nama-nama resto terkenal seperti Bebek Purnama, Nasi Padang Ampera ini juga ada letaknya di Kejawan Tambak," ujar perekam yang ada dalam video tersebut.
Baca Juga: Bikin Melongo! Inilah Misteri Tanaman Raksasa yang Ada di Pulau Sakhalin
"Harganya juga mahal-mahal, fotonya bagus." lanjutnya.
Usai video ini viral, sang pemilik restoran fiktif yang berinisial ES ini berhasil ditangkap.
ES ini berhasil diamankan Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Dilansir TribunJatim.com, ES ini diketahui sudah menjalankan bisnis restoran fiktif ini sejak tahun 2019.
Dari hasil tipu-tipunya ini, ia mampu meraup keuntungan hingga Rp 5 juta per bulan dari tiap outlet miliknya.
"Sudah setahun lebih (beroperasi), tujuannya gak sengaja buat nama yang sama, untungnya per bulan sekitar Rp 5 juta," kata ES.
Selanjutnya, ES pun mengungkapkan kalau dirinya ini mendaftarkan menu dan nama restoran ini secara online.
Untuk kriteria dan syarat yang dilakukan disampaikan secara terlampir melalui email dan verifikasi ke pihak merchant ojek online.
"Di setiap kitchen ada beberapa menu, untuk identitas (setiap menu dan resto) menggunakan nama rekan, sistemnya kerjasama, seperti konsinyasi stok lauknya," ujarnya.
Sementara itu,Kanit Resmob Polrestabes Surabaya Iptu Arief Rizky Wicaksana ini diketahui telah berhasil mengamankan pelaku pada Sabtu (12/6).
"Terjadi pada tanggal 9 Juni 2021 dan membuat laporan disini (SPKT Polrestabes Surabaya), pada tanggal 12 Juni 2021 kami mengungkap dan mengamankan ES dalam bisnis ini," tuturnya.
Rizky pun menjelaskan kalau ES ini melakukannya sesuai inisiatif sendiri dan ada beberapa platform yang dimiliki.
"Yang bersangkutan (ES) ini punya pekerjaan lain, nanti kita daftar pakai identitas orang lain, pemilik resto lain ada komplain juga, tapi yang laporan ini korban (masyarakat)," tutur dia
"Pihak aplikasi juga kami mintai keterangan, sejauh ini semua outletnya sudah ditutup ya, setiap outlet ada 4-5 akun, rukonya ngontrak."