Suar.ID -Hamil dan melahirkan merupakan fase yang berat sekaligus tidak terlupakan bagi setiap wanita.
Terlebih jika kondisi hamil dan melahirkan ini harus dilalui di masa pandemi seperti saat ini.
Fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang tersedia seolah berebut dengan pasien lain baik yang terpapar virus corona maupun tidak.
Sudah banyak cerita yang menyayat hati ketika ada kasus ibu dan/ atau bayi yang terkonfirmasi positif covid-19.
Hal ini akan sangat merepotkan dan memakan banyak perjuangan baik bagi keluarga maupun tenaga kesehatan yang merawatnya.
Berikut salah satu curahan hati ibu yang melahirkan di masa pandemi, yang cukup membuka mata hati kita semua.
Sebuah curahan hati seorang ibu yang melahirkan di masa pandemi ini sedang hangat diperbincangkan warganet.
Seorang ibu dengan akun Twitter @NodaMembundle ini mengisahkan banyaknya biaya dan pikiran yang harus dikorbankan demi keselamatan bersama.
Bagaimana tidak? Di usia kehamilan menginjak 35 minggu, sebaiknya ibu hamil sudah mempersiapkan diri untuk tes PCR.
Hal itu dilakukan sekurang-kurangnya 1 minggu sekali untuk berjaga-jaga kalau tiba-tiba terjadi kontraksi dan bayi siap untuk dilahirkan.
Jika tidak, maka yang terjadi adalah fakta yang sudah-sudah, yaitu di waktu ibu sudah mulai ada tanda-tanda kelahiran, hasil tes PCR baru keluar beberapa hari setelahnya.
Alhasil, bila sang ibu terkonfirmasi positif covid, maka bayi yang baru saja dilahirkan pun diperlukan pemeriksaan begitu pula para nakes yang menanganinya.
Kerepotan ternyata belum sampai di situ.
Ketika ibu atau bayi terkonfirmasi positif covid, maka tidak akan ada momen IMD (inisiasi menyusui dini).
Hal ini disebabkan karena pihak yang terkonfirmasi positif harus segera diisolasi.
Di hari pertama sang bayi berada di dunia harus terpisah dari ibundanya.
Kondisi ini tentu menambah kesulitan tersendiri untuk sang bayi mendapatkan ASI.
Pihak keluarga harus berjuang mengantarkan ASI dari ibu ke bayi dengan kejar-kejaran waktu agar tidak basi.
Itu pun kalau masih bisa menyusui, sebab pemilik akun @febidr pun bercerita bahwa dirinya dan bayi sama-sama terkonfirmasi positif harus mengandalkan donor ASI.
Sang ibu harus terpisah dari anak dan suami selama 4 minggu lamanya.
Belum lagi pasca isolasi, @febidr harus melalui fase relaktasi yang juga menyakitkan.